WELCOME IN MY BLOG...

Terima kasih anda telah bersedia mengunjungi blog pribadi saya...Sungguh kehormatan yang begitu besar buat saya... Semoga anda bisa memberikan koment-koment yang berarti buat saya. dan semoga kita bisa belajar bersama untuk memaknai kehidupan

Salam hangat

sandri/akang john

about me

Foto Saya
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
aku adalah seseorang yang sedang mencari jati diri, dan pembekalan hidup utk menghadap sang rabb...oleh karna itu, ku selalu belajar, dan terus belajar untuk memaknai hidup,mencoba menyelesaikan permasalahan2 yang ku temui dan sharing kepada orang lain kemudian berbagi kepada orang lain mengenai pengalamanku itu... semoga apa yang ku lakukan dapat bermanfaat bagi orang lain...amien

Senin, 24 Juni 2013

TANGISAN UMAR DAN TIKAR RASULULLAH SAW



TANGISAN UMAR DAN TIKAR RASULULLAH SAW


Diriwayatkan oleh Imam Nasai bahwa pada suatu hari Umar bin Khattab bertamu ke rumah Rasulullah SAW. Setelah dipersilakan masuk, Umar mendapati Rasulullah sedang duduk di atas tikar yang terbuat dari anyaman daun kurma. Saat menjabat tangan beliau, Umar melihat pada pipi kanan kiri beliau masih terlihat guratan bekas anyaman tikar. Ketika duduk Umar tercengang saat mengamati isi rumah Rasul SAW karena hanya ada sebuah sarung yang digantungkan di salah satu sudut rumah. Di sudut lain dijumpai segenggam gandum dan sebuah bejana terbuat dari kulit. Melihat rumah Rasul yang super sederhana itu, Umar menangis. Rasul pun menanyakan gerangan yang membuat Umar menangis. Umar lalu menjawab
Bagaimana aku tidak menangis ya Rasul, aku melihat guratan anyaman yang masih membekas di pipimu. Dan di dalam rumah ini, aku hanya melihat sebuah sarung, segenggam gandum, dan bejana kulit jawab Umar. Ia menambahkan, para raja dan kaisar hidup bergelimang harta dan kemewahan di istana yang megah. Tidakkah engkau sebagai manusia pilihan Allah dapat meminta kepada Allah agar bisa hidup berkecukupan?
Rasul balik bertanya kepada Umar. Tidakkah engkau lebih senang wahai Umar, jika kita dapat memperoleh kebahagiaan akhirat, sedangkan mereka (para raja dan kaisar) memperoleh kenikmatan dunia?
Umar pun mengiyakan.Kesederhanaan Rasulullah sangat patut diteladani. Hidup beliau sangat bersahaja, tidak berlebih-lebihan, tidak bermewah-mewahan, dan tidak boros (israf). Beliau tidak pernah menumpuk harta. Juga tidak menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan dan kenikmatan duniawi. Rumah pun hanya beratapkan jerami. Makanannya yang paling mewah dan jarang dinikmatinya adalah madu, susu, dan lengan kambing. Menurut sebuah riwayat, Rasul hanya memiliki sebuah harta yang paling mewah berupa sepasang alas kaki berwarna kuning, hadiah dari Negus Abbisinia. Meskipun sudah menguasai seluruh Jazirah Arabia, namun Rasulullah SAW tetaplah seorang pribadi yang sederhana dan jauh dari kemewahan. Sepanjang hayatnya, Nabi SAW adalah orang yang konsisten pada pola hidup yang sederhana, bersih, dan sehat. Ketika beliau wafat, tidak banyak harta yang ditinggalkannya. Amru bin Harits meriwayatkan, Rasulullah SAW ketika wafat tidak meninggalkan dinar, dirham, hamba sahaya lelaki atau perempuan, dan hanya meninggalkan keledai putih yang biasa dikendarainya dan sebidang tanah yang disedekahkan untuk kepentingan orang rantau (HR. Bukhari). Sebagai umatnya, tentu kita harus banyak belajar hidup sederhana karena memang Islam tidak menganjurkan kita semua untuk hidup bermewah-mewahan, berlebih-lebihan, dan boros. (QS al-Furqan [25]: 67).

Tidak ada komentar :

Posting Komentar