Bibir tersenyum namun hati
menangis
( Sambungan posted abang john ajah 12 september 2012
)
Ketika malam tiba,
tidurlah julaiha pada ranjang empuknya bermimpilah ia bertemu dengan rahmad
hidayat temannya sesama pengemis dahulu. Didalam mimpinya rahmad berkata
kepadanya ;
"wahai
julaiha janganlah kau hanya memikirkan dunia saja, ingatlah akhirat, kau sumpah
setia jadi istriku dan aku sumpah setia untuk siap menjadikanmu istriku,
julaiha tunggulah kehadiranku dalam pernikahan...”
Lalu
sekejap siti julaiha terkejut dan bangun dari tidurnya,
"astagfirullahal adzim" menangis siti julaiha mengingat
janjinya dahulu kepada rahmat.
"Rahmat,
rahmat..." menangis
tiada henti siti julaiha teringatkan oleh rahmad hidayat...
Siti
julaiha, lalu teringat hadist nabi,,, janji adalah hutang, hutang didunia pasti
akan dibawa ke akhirat serta dibawa mati.
Siang
hari terpikirlah oleh siti julaiha untuk pergi keluar dari rumah taufiq. Didatanginyalah
ibu taufiq dan lalu bertanyalah siti julaiha kepada ibu taufiq.
“ibu,
kiranya boleh tahu kapankah ku akan menikah dengan taufiq"
ibu
taufiq lalu menjawab
“itu semua terserah kamu wahai anakku siti, kapan kau siap, tapi, lebih cepat
maka lebih baik"
lalu
siti julaiha beralasan kepada ibu taufiq ;
“bu,
jika diperbolehkan, bolehkan ku keluar rumah untuk mencari keluargaku, jika
masih ada untuk dapat menjadi wali pernikahanku nantinya "
(siti
julaiha beralasan kepada ibu taufiq untuk mencari keluarganya padahal didalam
hatinya ia hanya ingin mencari rahmat hidayat kekasih pertamanya.)
seandainya
ia bertemu dengan rahmat, jika rahmat dapat membuat gedung pernikahan kapanpun
ia akan siap menikah dengan rahmat hidayat.
Ibu
taufiq lalu memberikan izin kepada siti julaiha tanpa sepengetahuan dari
taufiq, siti pun berangkat keluar rumah membawa pakaian seadanya dan bekal
secukupnya.
Kemudian
selang sehari Ketika ditunggu oleh keluarga taufiq, sehari, tiada kabar dari
siti julaiha, lalu kedua hari, siti julaiha pun tiada kunjung tiba pulang
kerumah, keluarga taufiq terutama taufiq sendiri sangat khawatir akan keadaan
siti julaiha, ibu taufiq sendiri setengah menyesal mengizinkan siti julaiha
pergi pada waktu itu, jika saja ia menemani siti pada waktu itu, mungkin akan
lebih aman dan nyaman untuk siti julaiha dan keluarga taufiq sendiri.
Sebelumnya,
Siti julaiha bersumpah jika seminggu ia tetap tidak menemukan rahmad hidayat,
ia akan kembali pulang kerumah taufiq. Berputar putarlah siti julaiha di kota makkah, mencari tempat dimana
terdapat perkumpulan orang orang susah atau pengemis. Dicarinya ditiap tempat
tinggal para pengemis di kota makkah, dari pintu kepintu berharap dapat
berjumpa dan bertemu dengan rahmad hidayat namun tiada jua akhirnya bertemu
dengan rahmad, sempat terlintas dihati siti julaiha jika tetap tidak bertemu
dengan rahmad, maka sesuai janjinya 7 hari 7 malam ia kan pulang kerumah
taufiq.
Siti
julaiha tiada henti-hentinya mencari rahmad hingga hampir mendekati hari sesuai
sumpahnya namun tetap juga tak ada tanda-tanda ditemukannya rahmad hidayat
Pada
hari yang terakhir, beriktikad siti julaiha untuk pulang kerumah taufiq, namun
sebelumnya singgahlah siti pada salah satu rumah yang besar milik seseorang
saudagar yang kaya raya dan rumahnya berlantai dua, dilihatnyalah pada lantai
dua, seorang saudagar kaya tersebut diatas rumahnya. diketuknya pintu rumah
tersebut seraya berkata.
Assalamu alaikum.
waalaikummussalam wr.wb.; Jawab laki-laki saudagar kaya tersebut. Laki-laki tersebut
lalu turun dan membuka pintu rumahnya.
“Wahai
tuan, jika diperbolehkan saya ingin bertanya” Ujar siti julaiha,
“Silahkan,
ada apa?”Jawab saudagar
kaya tersebut.
“Selama
anda tinngal disini apakah pernah datang seorang pengemis meminta minta kepada
anda?”
“banyak
sekali saudari yang datang kesini untuk meminta makan dan uang” Ujar laki-laki tersebut.
“Kiranya
apakah ada laki-laki diantaranya”, tanya siti julaiha
“ada,
hmm makusd pernyaan anda ini apa?” Heran laki-laki tersebut.
“Kira-kira
apakah ada diantara para pengemis di kota makkah ini yang bernama
rahmad hidayat???” Jelas
siti julaiha.
“Jika
boleh diulang siapa tadi namanya???” Tanya laki-laki tersebut, untuk meyakinkan hatinya pada
pertanyaan siti.
“Rahmad
hidayat.” ; ulang siti
julaiha.
“Jika
boleh tahu Anda ini siapa???” Tanya laki-laki tersebut.
“Aku
siti julaiha” Ujar
siti.
“Wahai
siti kau mencari rahmat si pengemis yang bertubuh tinggi???”
“Iya
benar sekali tuan, apakah engkau pernah berjumpa dengannya???”
“wahai
saudari Siti julaiha, sampai kapanpun bahkan sampai matipun kau tidak akan
mungkin menemukan rahamd hidayat si pengemis itu”
siti
jualiha begitu berdebar debar jantungnya dan mengalir deras darahnya, seraya ia
bertanya dengan penuh keheranan
“mengapa,
apakah ia telah tiada atau meninggal dunia???”
“Tidak,”laki-laki-laki itu menjawab.
“Tolong
anda jelakskan kepada saya tuan”
Laki-laki-laki
itu terdiam dan tersenyum.
“Engaku
kiranya ada perlu apa dengannya”
Siti
julaiha keheranan.
“Saya ini siti julaiha ingin mencari pengemis yang bernama rahmad hidayat
karena ingin menagih janji pertemuan dengannya” ujar siti julaiha, kemudian ia melanjutkan kembali
perkataanya
“apabila
rahmad hidayat dapat membuat gedung pernikahan atau telah memiliki rumah, aku
akan menikah dengannya”
laki-laki
itu menjawab; “jika
seandainya kau tidak bertemu dengan rahmat???”
Siti
julaiha menhawab;
“ maka aku akan menikah dengan laki2-laki lain, seorang majikanku yang alim,
ialah yang telah membinaku selama ini. Namanya taufiqurrahman.”
“Namun
jika kau bertemu dengan rahmad dan ia menepati janjinya" Tanya laki-laki tersebut
“Maka
aku akan menikah dengannya karna ialah cinta pertamaku” jawab siti julaiha
Tersenyumlah
laki-laki tersebut seraya berkata “julaiha, angkatlah mukamu pandanglah siapa aku???”
“Kau,,,kaukah
rah..rah... rahmad hidayat???”
“Julaiha
aku telah berbulan bulan mencarimu, jika seandainya ku tak bertemu dengamu
lagi, maka ku telah menjadi milik wanita lain”
Menangis
dengan derasnya air mata siti julaiha hingga menitik tiada henti,,, “rahmad Ku, kini kita telah
bertemu apakah kini yang kita lakukan”
“maka
menikahlah kita julaiha” jawab
rahmad tegas
Dibuatlah
pernikahan yang sangat mewah oleh rahmad hidayat, diundang pula seluruh orang
alim di kota makkah, terundang pula taufiqurrahman diantaranya, taufiq yang
merupakan orang alim dikotanya dan cukup disegani dengan senang hati mengahdiri
pernikahan yang tersiar hampir diseluruh kota makkah, sebuah pernikahan
saudagar kaya dengan seorang wanita siti julaiha yang berparas cantik ramai
dibicarakan.
Pada
saat acara pernikahan, tidak sama sekali taufiq mengenali sang pengantin
wanita, sebab tertutupnya oleh kain wajah siti julaiha sehingga tiada yang
dapat mengenalinya.
Penghulu
pernikahan pun datang disertai para undangan dan saksi pernikahan saudagar kaya
rahmad hidayat dan siti julaiha,
Penghulu
kemudian bertanya
“sudah siapkah engkau???”
“Siap,”
ujar rahmad
“untuk
menjadikan saksi saya bawakan dua orang, untuk afdhalnya pernikahan ini saya
tunjuk seseorang untuk menjadi saksi seorang yang masih muda dan sangatlah
alim. Taufiqurahman dan saksi kedua seorang alim besar dikota ini si fulan...”
Ditanya
oleh penghulu saksi tersebut “siapkah engkau menjadi saksi pernikahan seseorang,
menyelamatkannya sampai ke akhirat.???”
“Insya
allah siap” Ujar saksi
lalu
dimulailah pernikahan
Bismillahirrahmanirahim.
“Engkau
aku nikahkan rahmad hidayat bin abdullah dengan seorang wanita siti julaiha
binti durahman dengan serta wali bapaknya sendiri yang berwakil kepadaku, mas
kawin beserta seperangkat alat sholat dan satu alquran dibayar tunai”
Lau
diterima oleh rahmad dengan baik
namun
taufiq sebagai saksi terkejut ketika rahmad menyebutkan nama siti julaiha,
karena ia teringat bahwa siti julaiha telah berminggu minggu tidak datang
kerumahnya.
Penghulu
bertanya. “Bagaimana
saksi apakah sah???”
ujar
taufiq, “ulangi
lagi”
Diulangilah
oleh penghulu.
Bismillahirrahmanirahim.
“Engkau
aku nikahkan rahmad hidayat bin abdullah dengan seorang wanita siti julaiha
binti durahman dengan serta wali bapaknya sendiri yang berwakil kepadaku, mas
kawin beserta seperangkat alat sholat dan satu alquran dibayar tunai”
Lau
diterima oleh rahmad dengan baik
“bagaimana
saksi apakah sah???” ujar
penghulu,
“ulangi
lagi” ujar tafiq,
Penghulu
lalu heran oleh sikap taufiq.
Sikap
keras taufiq yang ingin agar terus diulang ijab qobul pernikahan, ternyata
ingin tahu rupanya taufiq siapa gerangan siti julaiha wanita yang dinikahi
saudagar kaya tersebut.
Diucapkan
lagi ijab dan qobul utk terakhir kalinya, lalu diterima baik oleh rahmad,
Akhirnya
ketika diangkatlah penutup wajah daripada siti julaiha, dan pernikahan tersebut
telah sah oleh saksi. Lalu taufiq menyadari bahwa dialah siti julaiha, wanita
yang telah lama ia cari-cari. Terkejut sekali taufiq melihat siti julaiha telah
sah menikah dengan rahmad sang saudagar kaya di kota makkah. Pingsan lah taufiq ditengah
orang banyak yang telah menghadiri pernikahan tersebut, berkerumunanlah orang-orang
menuju ke arah taufiq, mencoba menyadarkan orang alim yang terpandang dikota
tersebut.
Teringat
rahmad pada awal ucapan siti julaiha pada saat bertemu sebelumnya.
“Wahai
siti julaiha, siapakahkah orang yang tengah tanpa sadar disana ketika
menyaksikan pernikahan kita?”
Menangis
julaiha ketika ditanya rahmad...
“Rahmad,
maafkan atas semua ini, dialah orang yang ingin menikahiku, mungkinkah ia kini
tanpa sadar karena tahu ku telah menikah dengan orang lain.”
Lalu
rahmad berkata;
“Julaiha, dia lelaki, akupun lelaki, tidaklah mungkin aku menari diatas luka
penderitaan orang lain.”
Kemudian
rahmad meneruskan perkataannya “Julaiha, sebelum dia sadar, janganlah kau berharap aku dapat
membahagiakanmu., aku tidak rela menyakiti hati laki-laki karena aku sendiripun
laki-laki. Maka sadarkanlah dia”
Rahmad
hidayat pun turun meninggalkan siti julaiha istrinya. Julaiha yang pada saat
itu menangis dengan berderai air mata tiada henti mendekati taufiq, diingatnya
ucapan rahmad kepadanya, jika ia tidak dapat menyadarkan taufiq, maka rahmad
hidayat tidak akan memberikan kebahagiannya. menangislah kini siti julaiha
dihadapan taufiq yang kini tanpa sadar, meminta maaf kepada taufiq;
“Taufiq
semua ini bukan salahku, kau telah mengetahui hak allah yang maha menentukan,
kita sebagai manusia, tapi tuhan jualah yang maha menentukan, sadarlah fiq,
sadarlah taufiq...”
Akhrinya
air mata siti julaiha yang menderaikan air mata yang banyak, jatuh kedada
taufiq, terasa panas air mata siti julaiha, hingga meresap kedalam baju taufiq
oleh karna banyaknya air mata siti julaiha yang berjatuhan, membuat kesadaran
akan taufiqurrahman.
mulialah
taufiq membuka matanya perlahan, dilihatnya siti julaiha yang masih menangis
dihadapannya, lalu bangkitlah taufiq.
“Julaiha,tinggalkanlah
aku, untuk apa lagi ku berharap kau telah menjadi milik orang lain.,relakanlah
segala galanya” ujar
taufiq
“Tidak
taufiq.” Sahut kembali
siti julaiha
“Sudahlah,
semua ini adalah contoh dari kehidupan manusia, akupun menyadari semua ini,
berbulan madulah kau bersamanya dan berbahagialah kau bersama suamimu rahmad
hidayat” kemudian
taufiq melanjutkan kembali perkataannya;
“Akupun
rela segala galanya semoga tuhan memberikah hikmah dalam kehidupanku”
Turunlah
taufiq dengan bibir tersenyum namun hatinya menangis. inilah kisah tersebut sesuai dengan
tema, taufiq pergi dengan bibir tersenyum namun
sungguh hatinya menangis....
Semoga dapat
diambil hikmah daripada kisah ini..
Terima kasih.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar