WELCOME IN MY BLOG...

Terima kasih anda telah bersedia mengunjungi blog pribadi saya...Sungguh kehormatan yang begitu besar buat saya... Semoga anda bisa memberikan koment-koment yang berarti buat saya. dan semoga kita bisa belajar bersama untuk memaknai kehidupan

Salam hangat

sandri/akang john

about me

Foto Saya
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
aku adalah seseorang yang sedang mencari jati diri, dan pembekalan hidup utk menghadap sang rabb...oleh karna itu, ku selalu belajar, dan terus belajar untuk memaknai hidup,mencoba menyelesaikan permasalahan2 yang ku temui dan sharing kepada orang lain kemudian berbagi kepada orang lain mengenai pengalamanku itu... semoga apa yang ku lakukan dapat bermanfaat bagi orang lain...amien

Senin, 03 Juni 2013

Bibir tersenyum namun hati menangis part 2



Bibir tersenyum namun hati menangis
( Sambungan posted abang john ajah 12 september 2012 )

Ketika malam tiba, tidurlah julaiha pada ranjang empuknya bermimpilah ia bertemu dengan rahmad hidayat temannya sesama pengemis dahulu. Didalam mimpinya rahmad berkata kepadanya ;
"wahai julaiha janganlah kau hanya memikirkan dunia saja, ingatlah akhirat, kau sumpah setia jadi istriku dan aku sumpah setia untuk siap menjadikanmu istriku, julaiha tunggulah kehadiranku dalam pernikahan...”
Lalu sekejap siti julaiha terkejut dan bangun dari tidurnya,
"astagfirullahal adzim" menangis siti julaiha mengingat janjinya dahulu kepada rahmat.
"Rahmat, rahmat..." menangis tiada henti siti julaiha teringatkan oleh rahmad hidayat...
Siti julaiha, lalu teringat hadist nabi,,, janji adalah hutang, hutang didunia pasti akan dibawa ke akhirat serta dibawa mati.
Siang hari terpikirlah oleh siti julaiha untuk pergi keluar dari rumah taufiq. Didatanginyalah ibu taufiq dan lalu bertanyalah siti julaiha kepada ibu taufiq.
“ibu, kiranya boleh tahu kapankah ku akan menikah dengan taufiq"
ibu taufiq lalu menjawab “itu semua terserah kamu wahai anakku siti, kapan kau siap, tapi, lebih cepat maka lebih baik"
lalu siti julaiha beralasan kepada ibu taufiq ;
“bu, jika diperbolehkan, bolehkan ku keluar rumah untuk mencari keluargaku, jika masih ada untuk dapat menjadi wali pernikahanku nantinya "
(siti julaiha beralasan kepada ibu taufiq untuk mencari keluarganya padahal didalam hatinya ia hanya ingin mencari rahmat hidayat kekasih pertamanya.)
seandainya ia bertemu dengan rahmat, jika rahmat dapat membuat gedung pernikahan kapanpun ia akan siap menikah dengan rahmat hidayat.
Ibu taufiq lalu memberikan izin kepada siti julaiha tanpa sepengetahuan dari taufiq, siti pun berangkat keluar rumah membawa pakaian seadanya dan bekal secukupnya.
Kemudian selang sehari Ketika ditunggu oleh keluarga taufiq, sehari, tiada kabar dari siti julaiha, lalu kedua hari, siti julaiha pun tiada kunjung tiba pulang kerumah, keluarga taufiq terutama taufiq sendiri sangat khawatir akan keadaan siti julaiha, ibu taufiq sendiri setengah menyesal mengizinkan siti julaiha pergi pada waktu itu, jika saja ia menemani siti pada waktu itu, mungkin akan lebih aman dan nyaman untuk siti julaiha dan keluarga taufiq sendiri.
Sebelumnya, Siti julaiha bersumpah jika seminggu ia tetap tidak menemukan rahmad hidayat, ia akan kembali pulang kerumah taufiq. Berputar putarlah siti julaiha di kota makkah, mencari tempat dimana terdapat perkumpulan orang orang susah atau pengemis. Dicarinya ditiap tempat tinggal para pengemis di kota makkah, dari pintu kepintu berharap dapat berjumpa dan bertemu dengan rahmad hidayat namun tiada jua akhirnya bertemu dengan rahmad, sempat terlintas dihati siti julaiha jika tetap tidak bertemu dengan rahmad, maka sesuai janjinya 7 hari 7 malam ia kan pulang kerumah taufiq.
Siti julaiha tiada henti-hentinya mencari rahmad hingga hampir mendekati hari sesuai sumpahnya namun tetap juga tak ada tanda-tanda ditemukannya rahmad hidayat
Pada hari yang terakhir, beriktikad siti julaiha untuk pulang kerumah taufiq, namun sebelumnya singgahlah siti pada salah satu rumah yang besar milik seseorang saudagar yang kaya raya dan rumahnya berlantai dua, dilihatnyalah pada lantai dua, seorang saudagar kaya tersebut diatas rumahnya. diketuknya pintu rumah tersebut seraya berkata. Assalamu alaikum.
waalaikummussalam wr.wb.; Jawab laki-laki saudagar kaya tersebut. Laki-laki tersebut lalu turun dan membuka pintu rumahnya.
“Wahai tuan, jika diperbolehkan saya ingin bertanya” Ujar siti julaiha,
“Silahkan, ada apa?”Jawab saudagar kaya tersebut.
“Selama anda tinngal disini apakah pernah datang seorang pengemis meminta minta kepada anda?”
“banyak sekali saudari yang datang kesini untuk meminta makan dan uang” Ujar laki-laki tersebut.
“Kiranya apakah ada laki-laki diantaranya”, tanya siti julaiha
“ada, hmm makusd pernyaan anda ini apa?” Heran laki-laki tersebut.
“Kira-kira apakah ada diantara para pengemis di kota makkah ini yang bernama rahmad hidayat???” Jelas siti julaiha.
“Jika boleh diulang siapa tadi namanya???” Tanya laki-laki tersebut, untuk meyakinkan hatinya pada pertanyaan siti.
“Rahmad hidayat.” ; ulang siti julaiha.
“Jika boleh tahu Anda ini siapa???” Tanya laki-laki tersebut.
“Aku siti julaiha” Ujar siti.
“Wahai siti kau mencari rahmat si pengemis yang bertubuh tinggi???”
“Iya benar sekali tuan, apakah engkau pernah berjumpa dengannya???”
“wahai saudari Siti julaiha, sampai kapanpun bahkan sampai matipun kau tidak akan mungkin menemukan rahamd hidayat si pengemis itu”
siti jualiha begitu berdebar debar jantungnya dan mengalir deras darahnya, seraya ia bertanya dengan penuh keheranan
“mengapa, apakah ia telah tiada atau meninggal dunia???”
“Tidak,”laki-laki-laki itu menjawab.
“Tolong anda jelakskan kepada saya tuan”
Laki-laki-laki itu terdiam dan tersenyum.
“Engaku kiranya ada perlu apa dengannya”
Siti julaiha keheranan. “Saya ini siti julaiha ingin mencari pengemis yang bernama rahmad hidayat karena ingin menagih janji pertemuan dengannya” ujar siti julaiha, kemudian ia melanjutkan kembali perkataanya
“apabila rahmad hidayat dapat membuat gedung pernikahan atau telah memiliki rumah, aku akan menikah dengannya”
laki-laki itu menjawab; “jika seandainya kau tidak bertemu dengan rahmat???”
Siti julaiha menhawab; “ maka aku akan menikah dengan laki2-laki lain, seorang majikanku yang alim, ialah yang telah membinaku selama ini. Namanya taufiqurrahman.”
“Namun jika kau bertemu dengan rahmad dan ia menepati janjinya" Tanya laki-laki tersebut
“Maka aku akan menikah dengannya karna ialah cinta pertamaku” jawab siti julaiha
Tersenyumlah laki-laki tersebut seraya berkata “julaiha, angkatlah mukamu pandanglah siapa aku???”
“Kau,,,kaukah rah..rah... rahmad hidayat???”
“Julaiha aku telah berbulan bulan mencarimu, jika seandainya ku tak bertemu dengamu lagi, maka ku telah menjadi milik wanita lain”
Menangis dengan derasnya air mata siti julaiha hingga menitik tiada henti,,, “rahmad Ku, kini kita telah bertemu apakah kini yang kita lakukan”
“maka menikahlah kita julaiha” jawab rahmad tegas
Dibuatlah pernikahan yang sangat mewah oleh rahmad hidayat, diundang pula seluruh orang alim di kota makkah, terundang pula taufiqurrahman diantaranya, taufiq yang merupakan orang alim dikotanya dan cukup disegani dengan senang hati mengahdiri pernikahan yang tersiar hampir diseluruh kota makkah, sebuah pernikahan saudagar kaya dengan seorang wanita siti julaiha yang berparas cantik ramai dibicarakan.
Pada saat acara pernikahan, tidak sama sekali taufiq mengenali sang pengantin wanita, sebab tertutupnya oleh kain wajah siti julaiha sehingga tiada yang dapat mengenalinya.
Penghulu pernikahan pun datang disertai para undangan dan saksi pernikahan saudagar kaya rahmad hidayat dan siti julaiha,
Penghulu kemudian bertanya “sudah siapkah engkau???”
“Siap,” ujar rahmad
“untuk menjadikan saksi saya bawakan dua orang, untuk afdhalnya pernikahan ini saya tunjuk seseorang untuk menjadi saksi seorang yang masih muda dan sangatlah alim. Taufiqurahman dan saksi kedua seorang alim besar dikota ini si fulan...”
Ditanya oleh penghulu saksi tersebut “siapkah engkau menjadi saksi pernikahan seseorang, menyelamatkannya sampai ke akhirat.???”
“Insya allah siap” Ujar saksi
lalu dimulailah pernikahan
Bismillahirrahmanirahim.
“Engkau aku nikahkan rahmad hidayat bin abdullah dengan seorang wanita siti julaiha binti durahman dengan serta wali bapaknya sendiri yang berwakil kepadaku, mas kawin beserta seperangkat alat sholat dan satu alquran dibayar tunai”
Lau diterima oleh rahmad dengan baik
namun taufiq sebagai saksi terkejut ketika rahmad menyebutkan nama siti julaiha, karena ia teringat bahwa siti julaiha telah berminggu minggu tidak datang kerumahnya.
Penghulu bertanya. “Bagaimana saksi apakah sah???”
ujar taufiq, “ulangi lagi”
Diulangilah oleh penghulu.
Bismillahirrahmanirahim.
“Engkau aku nikahkan rahmad hidayat bin abdullah dengan seorang wanita siti julaiha binti durahman dengan serta wali bapaknya sendiri yang berwakil kepadaku, mas kawin beserta seperangkat alat sholat dan satu alquran dibayar tunai”
Lau diterima oleh rahmad dengan baik
“bagaimana saksi apakah sah???” ujar penghulu,
“ulangi lagi” ujar tafiq,
Penghulu lalu heran oleh sikap taufiq.
Sikap keras taufiq yang ingin agar terus diulang ijab qobul pernikahan, ternyata ingin tahu rupanya taufiq siapa gerangan siti julaiha wanita yang dinikahi saudagar kaya tersebut.
Diucapkan lagi ijab dan qobul utk terakhir kalinya, lalu diterima baik oleh rahmad,
Akhirnya ketika diangkatlah penutup wajah daripada siti julaiha, dan pernikahan tersebut telah sah oleh saksi. Lalu taufiq menyadari bahwa dialah siti julaiha, wanita yang telah lama ia cari-cari. Terkejut sekali taufiq melihat siti julaiha telah sah menikah dengan rahmad sang saudagar kaya di kota makkah. Pingsan lah taufiq ditengah orang banyak yang telah menghadiri pernikahan tersebut, berkerumunanlah orang-orang menuju ke arah taufiq, mencoba menyadarkan orang alim yang terpandang dikota tersebut.
Teringat rahmad pada awal ucapan siti julaiha pada saat bertemu sebelumnya.
“Wahai siti julaiha, siapakahkah orang yang tengah tanpa sadar disana ketika menyaksikan pernikahan kita?”
Menangis julaiha ketika ditanya rahmad...
“Rahmad, maafkan atas semua ini, dialah orang yang ingin menikahiku, mungkinkah ia kini tanpa sadar karena tahu ku telah menikah dengan orang lain.”
Lalu rahmad berkata; “Julaiha, dia lelaki, akupun lelaki, tidaklah mungkin aku menari diatas luka penderitaan orang lain.”
Kemudian rahmad meneruskan perkataannya “Julaiha, sebelum dia sadar, janganlah kau berharap aku dapat membahagiakanmu., aku tidak rela menyakiti hati laki-laki karena aku sendiripun laki-laki. Maka sadarkanlah dia”
Rahmad hidayat pun turun meninggalkan siti julaiha istrinya. Julaiha yang pada saat itu menangis dengan berderai air mata tiada henti mendekati taufiq, diingatnya ucapan rahmad kepadanya, jika ia tidak dapat menyadarkan taufiq, maka rahmad hidayat tidak akan memberikan kebahagiannya. menangislah kini siti julaiha dihadapan taufiq yang kini tanpa sadar, meminta maaf kepada taufiq;
“Taufiq semua ini bukan salahku, kau telah mengetahui hak allah yang maha menentukan, kita sebagai manusia, tapi tuhan jualah yang maha menentukan, sadarlah fiq, sadarlah taufiq...”
Akhrinya air mata siti julaiha yang menderaikan air mata yang banyak, jatuh kedada taufiq, terasa panas air mata siti julaiha, hingga meresap kedalam baju taufiq oleh karna banyaknya air mata siti julaiha yang berjatuhan, membuat kesadaran akan taufiqurrahman.
mulialah taufiq membuka matanya perlahan, dilihatnya siti julaiha yang masih menangis dihadapannya, lalu bangkitlah taufiq.
“Julaiha,tinggalkanlah aku, untuk apa lagi ku berharap kau telah menjadi milik orang lain.,relakanlah segala galanya” ujar taufiq
“Tidak taufiq.” Sahut kembali siti julaiha
“Sudahlah, semua ini adalah contoh dari kehidupan manusia, akupun menyadari semua ini, berbulan madulah kau bersamanya dan berbahagialah kau bersama suamimu rahmad hidayat” kemudian taufiq melanjutkan kembali perkataannya;
“Akupun rela segala galanya semoga tuhan memberikah hikmah dalam kehidupanku”
Turunlah taufiq dengan bibir tersenyum namun hatinya  menangis. inilah kisah tersebut sesuai dengan tema, taufiq pergi dengan bibir tersenyum namun sungguh hatinya menangis....
Semoga dapat diambil hikmah daripada kisah ini..
Terima kasih

Tidak ada komentar :

Posting Komentar