WELCOME IN MY BLOG...

Terima kasih anda telah bersedia mengunjungi blog pribadi saya...Sungguh kehormatan yang begitu besar buat saya... Semoga anda bisa memberikan koment-koment yang berarti buat saya. dan semoga kita bisa belajar bersama untuk memaknai kehidupan

Salam hangat

sandri/akang john

about me

Foto Saya
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
aku adalah seseorang yang sedang mencari jati diri, dan pembekalan hidup utk menghadap sang rabb...oleh karna itu, ku selalu belajar, dan terus belajar untuk memaknai hidup,mencoba menyelesaikan permasalahan2 yang ku temui dan sharing kepada orang lain kemudian berbagi kepada orang lain mengenai pengalamanku itu... semoga apa yang ku lakukan dapat bermanfaat bagi orang lain...amien

Sabtu, 27 Desember 2014

Bertemu Jodoh lewat Bersin



Bertemu Jodoh lewat Bersin
Sebuah kisah cinta yang unik yang saya dapat dari sebuah akun media sosial yang cukup baik untuk dapat kisa search agar menambah ketawakkalan kita dan juga keistiqomahan kita agar selalu percaya dan yakin kepada ALLAH SWT.
Siapa sangka jodoh didapat dari sebuah kejadian yang tidak disangka-sangka.  Inilah bagian dari rahasia ilahi yang diperuntukkan bagi mereka yang yakin kepadaNya.
Pada suatu hari Dalam sebuah perjalanan kereta api dari Jakarta ke Yogyakarta, tahun 1980-an seorang pemuda tengah bersin di kursinya, kemudian Diapun bertahmid,Alhamdulillaah.Dari seberang tempat duduknya terdengar suara lirih namun tegas, “Yarhamukallaah.” Maka diapun menjawab,Yahdikumullah, wa yushlihu baalakum, lalu menoleh. Yang dia lihat adalah jilbab putih, yang wajahnya menghadap ke jendela. Ini tahun 1980-an. Jilbab adalah permata firdaus di gersangnya dakwah. Dan ucapan “Yarhamukallaah” adalah ilmu yang langka. Keduanya terasa surgawi. Maka bergegas, disobeknya kertas dari buku agenda & diambilnya pena dari tasnya. Disodorkannya pada muslimah itu.Dik”, ujarnya,Tolong tulis nama Bapak Anda & alamat lengkapnya.” Gadis itu terkejut. “Buat apa?”, tanyanya dengan wajah pias lagi khawatir. “Saya ingin menyambung ukhuwah & thalabul ‘ilmi kepada beliau”, ujar sang pemuda. “Amat bersyukur jika bisa belajar dari beliau bagaimana mendidik putra-putri jadi Shalih & Shalihah.”
Masih ragu, gadis itupun menuliskan sebuah nama dan alamat pada secarik kertas yang telah diberikan kepadanya. “Kalau ada denahnya lebih baik”, tambah si pemuda.
Beberapa hari kemudian, pemuda itu mendatangi alamat yang tertulis di kertas. Diketuk pintunya, dia ucapkan salam. “Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh” dan kemudia jawaban salam membalasnya “ Waalaikummussalam Warohmatullahi wabarokatuh” Seorang bapak berwajah teduh & bersahaja menyambutnya. Setelah disilakan duduk, sang bapak bertanya, “Anak ini siapa & ada perlu apa?”
Dia perkenalkan dirinya, lalu dia berkata, “Maksud saya kemari; pertama nawaituz ziyarah libina-il ukhuwah. Saya ingin, semoga dapat bersaudara dengan orang-orang Shalih sampai ke surga.”
“Yang kedua”, sambungnya, “Niat saya adalah thalabul ‘ilmi. Semoga saya dapat belajar pada Bapak bagaimana mendidik anak jadi Shalih dan Shalihah.”
“Yang ketiga”, di kalimat ini dia agak gemetar, “Jika memungkinkan bagi saya belajar langsung tentang itu di bawah bimbingan Bapak dengan menjadi bagian keluarga ini, saya sangat bersyukur. Maka dengan ini, saya beranikan diri melamar putri Bapak.”
“Lho Nak”, ujar si Bapak, “Putri saya yang mana yang mau Anak lamar? Anak perempuan saya jumlahnya ada 5 itu?”
“BismiLlah. Saya serahkan pada Bapak, mana yang Bapak ridhakan untuk saya. Saya serahkan urusan ini kepada Allah dan kepada Bapak. Sebab saya yakin, husnuzhzhan saya, bapak sebagai orang Shalih, juga memiliki putri-putri yang semua Shalihah.”
“Lho ya jangan begitu. Lha anak saya yang sudah Anda kenal yang mana?”
“Belum ada Pak”, pemuda itu nyengir.
Orangtua itu geleng-geleng kepala sambil tersenyum bijak.
“Sebentar Nak”, kata si Bapak, “Lha Anda bisa sampai ke sini, tiba-tiba melamar anak saya itu ceritanya bagaimana?”
Pemuda itupun menceritakan kisah perjumpaannya dengan putri sang Bapak di Kereta. Lengkap dan gamblang.
Sang bapak mengangguk-angguk. “Ya kalau begitu”, ujar beliau, “Karena yang sudah Anda nazhar (lihat) adalah anak saya yang itu; bagaimana kalau saya tanyakan padanya kesanggupannya; apakah anak juga ridha padanya?”
Pemuda itu mengangguk dengan tersipu malu.
Singkat cerita, hari itu juga mereka diakadkan, dengan memanggil tetangga kanan-kiri tuk jadi saksi. Maharnya? Pena yang dipakai pemuda itu meminta alamat sang Bapak pada gadis di kereta yang akhirnya jadi isterinya, ditambah beberapa lembar rupiah yang ada di dompetnya.
Hingga kini mereka dikaruniai 6 putra-putri. Satu putra telah wafat karena sakit setelah mengkhatamkan hafalan Qurannya. Lima yang lain, semua juga menjadi para pemikul Al Quran.
subhanallah

Kamis, 23 Oktober 2014

Selembar Bulu Mata



" Selembar Bulu Mata "

Di Hari Pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat maksiat.
Tetapi ia berkeras membantah :
"Tidak. Demi langit dan bumi sungguh tidak benar. Saya tidak melakukan semua itu."

"Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa," jawab malaikat.
Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi pun yang sedang berdiri. Di situ hanya ada dia sendirian.

Makanya ia pun menyanggah, "Manakah saksi-saksi yg kau maksudkan? Di sini tidak ada siapa kecuali aku dan suaramu."

"Inilah saksi-saksi itu,"ujar malaikat.

Tiba-tiba mata angkat bicara, "Saya yg memandangi."

Disusul oleh telinga, "Saya yang mendengarkan."

Hidung pun tidak ketinggalan, "Saya yang mencium."

Bibir mengaku, "Saya yang merayu."

Lidah menambah, "Saya yang mengisap."

Tangan meneruskan, "Saya yang meraba dan meremas."

Kaki menyusul, "Saya yang dipakai lari ketika ketahuan."

"Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu", ucap malaikat.

Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus asa dan amat berduka, sebab sebentar lagi bakal dijebloskan ke dalam jahanam. Padahal, rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu.
Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar suara yg amat lembut dari selembar bulu matanya:
"Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi."

"Silakan", kata malaikat.

"Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yang lengang, aku pernah dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya. Bukankah nabinya pernah berjanji, bahwa apabila ada seorang hamba kemudian bertobat, walaupun selembar bulu matanya saja yang terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka? Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil sebagai saksi bahwa ia telah melakukan tobat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan."

Dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut dibebaskan dari neraka dan diantarkan ke surga. Sampai terdengar suara bergaung kepada para penghuni surga :
"Lihatlah, Hamba Tuhan ini masuk surga karena pertolongan selembar bulu mata."

betapa Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampu Allah swt, dimana bulu mata kita meski hanya selembar yang pernah dibasahi oleh air mata taubat dan penyesalan atas dosa yang pernah kita lakukan akan dapat menolong kita kelak di yaumil hisab.

Rasulullah saw bersabda :" Tidak akan di sentuh oleh api neraka, mereka yang menangis karena takut akan ALLAH..."
SEMOGA BERMANFAAT !!!


Selasa, 23 September 2014

2 PESAN TERAKHIR “ MINDSET ”



2 PESAN TERAKHIR “ MINDSET ”
Pada sebuah situasi, dipenghujung usianya,seorang Ayah dari kedua anak laki-lakinya merasakan bahwa hidupnya sudahlah tidak lama lagi, namun Sebelum sang ayah menghembuskan nafas terakhirnya, dia memberi pesan kepada kedua anaknya.

“Anakku, dua pesan penting yang ingin ayah sampaikan kepadamu untuk keberhasilan hidupmu”
Pertama : jangan pernah menagih piutang kepada siapapun
Kedua : jangan pernah tubuhmu terkena terik matahari secara langsung
SETELAH 5 tahun berlalu setelah kepergian sang ayah, sang ibu berinisiatif untuk menengok anak sulungnya, namun ia sangat terkejut dengan kondisi bisnisnya yang sangat memprihatinkan, sang ibu pun bertanya pada anak sulungnya ;
“Wahai anak sulungku kenapa kondisi bisnismu demikian?”.
Si sulung menjawab : Saya mengikuti pesan ayah bu, Saya dilarang menagih piutang kepada siapapun sehingga banyak piutang yang tidak dibayar dan lama-lama habislah modal saya.
Pesan yang kedua ayah melarang saya terkena sinar matahari secara langsung dan saya hanya punya sepeda motor, itulah sebabnya pergi dan pulang kantor saya selalu naik taksi”
.

Kemudian sang ibu pergi ke tempat si bungsu yang keadaannya berbeda jauh dengan kakaknya. Si bungsu sukses menjalankan bisnisnya.
Sang ibu lalu bertanya pada anak bungsunya
“Wahai anak bungsuku, hidupmu sedemikian beruntung, apa rahasianya ?”
Si bungsu menjawab : “Ini karena saya mengikuti pesan ayah bu.. Pesan yang pertama saya dilarang menagih piutang kepada siapapun. Oleh karena itu saya tidak pernah memberikan hutang kepada siapapunn sehingga modal saya tetap utuh”. “Pesan kedua saya dilarang terkena sinar matahari secara langsung, maka dengan motor yang saya punya saya selalu berangkat sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam, sehingga para pelanggan tahu toko saya buka lebih pagi dan tutup lebih sore”.

Si Sulung dan Si Bungsu menerima pesan yang SAMA, namun masing-masing  memiliki penafsiran dan sudut pandang atau MINDSET berbeda. Mereka MELAKUKAN cara yang berbeda sehingga mendapatkan HASIL yang berbeda pula. Berhati-hatilah dengan Mindset kita. Mindset positif memberi hasil menakjubkan, sebaliknya mindset negatif memberikan hasil menghancurkan.
Semoga bermanfaat !!!

KISAH LAKI-LAKI SHOLEH dan WANITA yang INSAF




KISAH LAKI-LAKI SHOLEH dan WANITA yang INSAF
Pada suatu hari terdapat Seorang wanita gaul bertanya pada seorang pemuda yang soleh

Wanita: "Kenapa sih kamu nggak mau bersentuhan tangan denganku?
Emangnya aku ini hina ya?"
Pemuda: "Bukan begitu Mba, Justru saya lakukan itu karena saya sangat
menghargai Mba sebagai seorang wanita"
Wanita: "Maksudmu?"
Pemuda: "Coba saya tanya sama Mba, apakah boleh seorang rakyat jelata menyentuh tangan putri keraton yang dimuliakan?"
Wanita: (Sambil mengernyitkan dahi) "T..Tentu gak boleh sembarangan dong!"
Pemuda: "Nah, Islam mengajarkan bagaimana kami menghormati semua
wanita layaknya ratu yang ceritakan tadi. Hanya pangeran saja yang layak menyentuh tuan putri".
Wanita: (Sambil agak malu) "Oh.. Terus kenapa sih mesti pakai menutup tubuh segala, pake kerudung lagi, jadi gak keliatan seksinya"
Pemuda : (Membuka sebuah rambutan, lalu memakannya sebagian. Dan mengambil sebuah lagi sambil menyodorkan 2 buah rambutan itu pada wanita tersebut) "Kalau Mba harus memilih, pilih rambutan yang sudah saya makan atau yang masih belum terbuka"
Wanita: (Sambil keheranan dan sedikit merasa jijik) "Hi.. Ya saya pilih yang masih utuh lah, mana mau saya makan bekas Mas".
Pemuda : (Sambil tersenyum) "Tepat sekali, semua orang pasti memilih yang utuh, bersih, terjaga begitu juga dengan wanita. Islam mensyariatkan wanita untuk berhijab dan menutup aurat semata-mata untuk kemuliaan wanita juga".
Wanita: "Terimakasih ya, aku semakin yakin untuk berhijab dan menutup aurat, Islam memang sangat memuliakan wanita. Subhanallah. Ngomong-ngomong Mas sudah punya pacar belum?"
Pemuda: "Mmm.. Saya belum punya dan bertekad tidak akan punya pacar."
Wanita : (Kebingungan) "Loh, kenapa? Bukannya semua muda-mudi sekarang punya temen istimewa" Pemuda: "Begini Mba, kira-kira kalau Mba diberi hadiah handphone, ingin yang bekas atau yang masih baru??"
Wanita: "Ya jelas yang baru lah"
Pemuda: "Kalau suatu saat Mba menikah, mau pakai baju loakan yang harganya Rp.50.000/3 potong atau gaun istimewa yang harganya Rp.20 juta keatas"
Wanita: "Ih.. Mas ini. Ya pasti saya pilih gaun istimewa, mana mau saya pakai baju loakan, udah bekas dipegang orang, gak steril lagi. hi..."
Pemuda: "Nah, begitu juga Islam memandang pacaran Mba. Kami, diajarkan untuk menjunjung ikatan suci bernama pernikahan. Menjadi pasangan yang saling mencintai karenaNya. Yang menjaga kesucian dan kehormatan dirinya sebelum akad suci itu terucap. Karena kami hanya ingin mempersembahkan yang terbaik untuk pasangan kami kelak"
Wanita: (Hatinya berdebar-debar tak menentu, kata-kata pemuda tadi menjadi embun bagi hatinya yang selama ini hampa. Matanya pun menetes) "Mas, aku semakin merasa banyak dosa. Masihkah ada pintu taubat untukku dengan semua yang sudah aku lakukan?"
Pemuda: (Matanya berbinar, perkataannya berat) "Mba, jikalah diibaratkan seorang musafir kehilangan unta beserta makanan dan minumannya di gurun pasir yang tandus. Maka kebahagiaan Allah menerima taubat hambanya lebih besar dari kebahagiaan musafir yang
menemukan untanya kembali. Kalaulah kita datang dengan membawa dosa seluas langit, Allah akan mendatangi kita dengan ampunan sebesar itu juga.
“Subhanallah".
Wanita: (Berderai air matanya, segera ia usap dengan tisunya) "Terimakasih Mas, saya banyak mendapatkan pencerahan hidup. Semoga saya bisa berubah lebih baik”
Pemuda: “Amin”
                semoga bermanfaat !!!

http://drmaza.com/home/wp-content/syurga_dan_neraka.jpg