JENUH PASTI BERLALU
Kusadari diri ini kian Lelah
dan Goyah.
Kuakui Semangat dulu kini Telah Patah.
Dan Kadang Kuharus selalu Mengalah.
hingga Terlihat seperti insan yang Lemah.
Kuakui Semangat dulu kini Telah Patah.
Dan Kadang Kuharus selalu Mengalah.
hingga Terlihat seperti insan yang Lemah.
Aku temukan titik jenuh
itu.
Berada dalam diri tanpa KuSadari...
Menghantui Hati secara Sembunyi...
Menciutkan Nyali Tanpa Kendali...
Berada dalam diri tanpa KuSadari...
Menghantui Hati secara Sembunyi...
Menciutkan Nyali Tanpa Kendali...
Hilang rasanya Semangat yang
dulu membara.
Hilang pula Jiwa yang Kuat dan Kokoh.
Pondasiku telah Rubuh dan Runtuh.Tersisa Puing yang Retak Berkeping...
Hilang pula Jiwa yang Kuat dan Kokoh.
Pondasiku telah Rubuh dan Runtuh.Tersisa Puing yang Retak Berkeping...
Ternyata Kerikil
Kecil itu telah menJatuhkanku.
Menghempaskan kerasTubuhku.
MeRemukkan setiap Bagian Dirku...
Menghempaskan kerasTubuhku.
MeRemukkan setiap Bagian Dirku...
Aku Lelah...
Aku semakin Lemah...
Kurasakan Nadiku Berdenyut Tak Biasa.
Detak Jantungku juga yang Tak Seirama.
Bahkan Penglihatan mataku Hilang begitu saja.
Aku semakin Lemah...
Kurasakan Nadiku Berdenyut Tak Biasa.
Detak Jantungku juga yang Tak Seirama.
Bahkan Penglihatan mataku Hilang begitu saja.
Rupanya KeTerpurukan
itu membuatku tak sadarkan diri.
Aku hanyut dalam arus KeJENUHan pikiran ini.
Tidak dapat Mengenali dan Memahami setiap Kondisi.
Mengalir seperti air yang bergerak tiada henti.
Aku hanyut dalam arus KeJENUHan pikiran ini.
Tidak dapat Mengenali dan Memahami setiap Kondisi.
Mengalir seperti air yang bergerak tiada henti.
Yaa Tuhan berikanlah
kesempatan sekali lagi.
Untukku bisa meraih kembali dan mendapat pengganti.
Lalu menjaga serta Melindungi dengan sepenuh hati.
Hingga akhirnya Tersadarlah aku dari keterpurukkan selama ini.
Untukku bisa meraih kembali dan mendapat pengganti.
Lalu menjaga serta Melindungi dengan sepenuh hati.
Hingga akhirnya Tersadarlah aku dari keterpurukkan selama ini.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar