Malam ini terasa sepi...
Malam ini kau memilih tuk sendiri.
Meninggalkanku dalam lembaran haru jiwaku.
Sama seperti waktu itu, saat aku datang membawa rindu, namun kau menolak tak ingin bertemu.
Ada apa???
Padahal sungguh, aku ingin sekali berjumpa.
Tuk Sekedar bercengkrama, bercanda dan tertawa
Sama seperti biasa...
Berbicara tentang kesibukan kita.
Sampai kita lupa waktu karena terbawa suasana rindu yg menggebu.
Ada apa???
Bukankah dulu candaku selalu berhasil memecah senyum manis di bibirmu.
selalu ampuh menyemangatkanmu saat kau rapuh.
selalu bisa mendefinisikan tentang arti hubungan kita.
Lalu Ada apa, katakan???
Apa semua karena ucapan mereka..
Yang katanya hubungan kita aneh dan berbeda.
Tak seperti gaya bercinta anak muda yang tengah dimabuk asmara.
Tak seperti layaknya orang pacaran.
Yang selalu bergandengan tangan berjalan berdua beriringan.
Apa kau telah lupa...
Dulu aku pernah bilang...
Aku ingin hubungan kita layaknya seperti dua orang yang saling menghargai.
Tetap mencintai dalam hati yang suci namun berjarak iman sebelum sebuah janji diHadapan ilahi kita sepakati.
Apa kau tahu...
Aku tengah berusaha tuk selalu memuliakanmu layaknya seorang ratu.
Tak menyentuhmu...
Tak pula mempermainkanmu...
Dan aku selalu berusaha berada dalam batas wajarku ketika berada didekatmu.
Menjaga prinsip diri yang selama ini kujunjung tinggi.
Menjaga akhlaqku agar mampu menjaga kehormatanmu...
Lalu Katakan kau ingin aku seperti apa???
Apa seperti mereka, anak muda disana yang bercinta dengan kebebasan semaunya?
Berbuat sekehendak hati tanpa batasan dan juga tanpa aturan islami?
Sungguh Jangan terlalu kau dengar kata mereka...
Mareka hanya ingin menghancurkan hubungan kita.
Mereka sungguh tak tahu apa-apa tentang kisah kita.
takkan paham tentang apa artinya memuliakan cinta dalam batas iman dan taqwa...
Malam ini kau memilih tuk sendiri.
Meninggalkanku dalam lembaran haru jiwaku.
Sama seperti waktu itu, saat aku datang membawa rindu, namun kau menolak tak ingin bertemu.
Ada apa???
Padahal sungguh, aku ingin sekali berjumpa.
Tuk Sekedar bercengkrama, bercanda dan tertawa
Sama seperti biasa...
Berbicara tentang kesibukan kita.
Sampai kita lupa waktu karena terbawa suasana rindu yg menggebu.
Ada apa???
Bukankah dulu candaku selalu berhasil memecah senyum manis di bibirmu.
selalu ampuh menyemangatkanmu saat kau rapuh.
selalu bisa mendefinisikan tentang arti hubungan kita.
Lalu Ada apa, katakan???
Apa semua karena ucapan mereka..
Yang katanya hubungan kita aneh dan berbeda.
Tak seperti gaya bercinta anak muda yang tengah dimabuk asmara.
Tak seperti layaknya orang pacaran.
Yang selalu bergandengan tangan berjalan berdua beriringan.
Apa kau telah lupa...
Dulu aku pernah bilang...
Aku ingin hubungan kita layaknya seperti dua orang yang saling menghargai.
Tetap mencintai dalam hati yang suci namun berjarak iman sebelum sebuah janji diHadapan ilahi kita sepakati.
Apa kau tahu...
Aku tengah berusaha tuk selalu memuliakanmu layaknya seorang ratu.
Tak menyentuhmu...
Tak pula mempermainkanmu...
Dan aku selalu berusaha berada dalam batas wajarku ketika berada didekatmu.
Menjaga prinsip diri yang selama ini kujunjung tinggi.
Menjaga akhlaqku agar mampu menjaga kehormatanmu...
Lalu Katakan kau ingin aku seperti apa???
Apa seperti mereka, anak muda disana yang bercinta dengan kebebasan semaunya?
Berbuat sekehendak hati tanpa batasan dan juga tanpa aturan islami?
Sungguh Jangan terlalu kau dengar kata mereka...
Mareka hanya ingin menghancurkan hubungan kita.
Mereka sungguh tak tahu apa-apa tentang kisah kita.
takkan paham tentang apa artinya memuliakan cinta dalam batas iman dan taqwa...