SENJAMU
Ku lihatmu sendiri di ujung
jalan raya,
mengapa kau sendiri
seperti orang kehilangan jati
diri
kau berjalan seperti kehilangan
tongkat
tak tahu arah, mengikuti
pusaran angin yang berhembus disekitarmu.
Raut wajahmu menggambarkan
suasana hati yang begitu bimbang
hingga ku lihat tetasan air
mata berlinang jatuh dan mengalir di pipi itu.
Tatapanmu yang begitu sayup
menciutkan hatiku untuk
mendekatimu.
Bibir yang indah itu kering dan
mata yang lentik itu menjadi bengkak oleh karena air mata yang terkadang
menetes
kudekatimu untuk menghiburmu
namun dirimu seperti hilang dan
entah apa yang kau pikirkan sulit untuk ku terka
kau simpan tak ingin berbagi.
Beban hidup yang kau jalani
walau kau mencoba untuk tangguh
ku percaya kau dapat melaluinya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar