Aku berTerima Kasih Kepadamu.
Duhai pahlawan Negeriku...
Disaat eramu Begitu Menakutkan.
Dengan Tumpahan Darah tak BerKesudahan.
Dengan Linangan air mata yang menitik Pedih.
Penuh Perjuangan penuh Pengorbanan.
Kau acuhkan itu semua.
Kau hilangkan Ketakutan dijiwa raga.
kau tinggalkan Anak istri.
Hanya untuk membela Negeri ini.
Kau korbankan kehidupanmu.
Nyawa dalam diri tiadalah Lagi Berarti.
Karena kedaulatan Negeri adalah harga mati.
Aku BerTerima kasih Kepadamu.
Duhai pahlawan negeriku...
Karenamu kini kami merasakan Nafas Kebebasan
karenamu kini kami tidak perlu Berperang.
Karenamu kini kami bisa Hidup Damai dan Tenang.
Duhai pahlawan negeriku.
Kami bukanlah Saksi Mata Perjuanganmu.
Karenanya Kami tidak bisa Mendengar jeritan yang kau Teriakkan.
Karenanya Kami tidak bisa Merasakan Kepedihan yang kau Rintihkan.
Dan karenanya kami tidak bisa Membayangkan tetesan darah yang kau Cucurkan.
Begitu besar Perjuanganmu.
Begitu dalam Pengorbananmu.
Begitu hebat Kegigihanmu.
Tiada lain hanya untuk Negeri ini.
Duhai pahlawan Negeriku.
Maafkanlah kami Generasi saat ini.
Begitu Bodohnya dan Lalainya kami
hingga Negeri ini ditengah ambang kehancuran.
Disana Pemimpin yang penuh Kerakusan.
Lalu Bencana dan Malapetaka terus Bertebaran.
Dan Keadilan hanya sebuah kata Khayalan.
Karena materi selalu menjadi hal yang Dicari.
Duhai pahlawan negeriku.
Harapanmu adalah tiang semangat kami.
Meski negeri ini dipenuhi jiwa kerakusan.
Kami yakin masih tersimpan jiwa2 ketulusan
Sebagai modal awal membangun peradaban.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar