WELCOME IN MY BLOG...

Terima kasih anda telah bersedia mengunjungi blog pribadi saya...Sungguh kehormatan yang begitu besar buat saya... Semoga anda bisa memberikan koment-koment yang berarti buat saya. dan semoga kita bisa belajar bersama untuk memaknai kehidupan

Salam hangat

sandri/akang john

about me

Foto Saya
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
aku adalah seseorang yang sedang mencari jati diri, dan pembekalan hidup utk menghadap sang rabb...oleh karna itu, ku selalu belajar, dan terus belajar untuk memaknai hidup,mencoba menyelesaikan permasalahan2 yang ku temui dan sharing kepada orang lain kemudian berbagi kepada orang lain mengenai pengalamanku itu... semoga apa yang ku lakukan dapat bermanfaat bagi orang lain...amien

Jumat, 20 Maret 2015

Kau dan aku



Disuatu senja aku memandang langit jingga.
Tak memberi isyarat apa-apa yang bermakna.
Karena suasana telah menceritakan semua.
Yahh. Aku telah mengerti kejadian sore itu.

Langit dengan tiupan angin yang syahdu.
Sepakat untuk memperindah suasana sore kala itu
Ilalang dan Kutilang yang jauh Terbang,
mengumandangkan peristiwa gemilang.
Dan Dengan senyum gembira kisah kita berbicara.
Kau dan aku.
Bersama Memulai kisah penuh arti disini.
Kau dan aku.
Sepakat untuk membuat kisah ini abadi.
Kau dan aku.
Meyakini kisah ini tidak akan terakhiri.

Rintikkan Hujan


Dikala KeSUNYIan muncul 
bersama Rintikkan Hujan.
Angin Menyahdukan suasana 

hingga Hening Dingin.

Dedaunan yang Kering.

kini Bermandikan air dari langit Sore itu.
Namun aku yang duduk.
disebuah Persinggahan Teduh.
Mencoba membaca Langit sore 

dengan penuh keHeranan.
 
Yah,,, sebuah keHeranan tak BerAlasan...

Bagaimana mungkin,,,
Sore yang panas Gersang 

seketika berubah menjadi Sore yang Dingin.
Mungkin saja ini 

hanyalah Fenomena yang aku Sesalkan.
Sedikit aku Sesalkan 

Karena Rencanaku akhirnya Batal.

Huhhh... Rintikkan Hujan 
Menahan Langkahku kali ini.
Deras dan kencangnya Angin 

Mengugurkan keberanianku.
Bahkan kilatan petir 

Menggoyahkan Rasa percaya diriku.
Hingga aku memutuskan untuk diam sejenak 

disebuah persinggahan teduh.
Tak dapat berbuat apa-apa 

Hingga malam Menjelang dan hujan Menghilang

HANYA UNTUKMU



Walau tak indah di matamu,
Itulah caraku menyayangimu,
Hingga kelak kau akan tahu,
Betapa besar cinta di hatiku.

Walau membuatmu sakit,
Itulah caraku agar kau bangkit,
Karena aku inginkan yang terbaik,
Itu Hanya untukmu…

Lihatlah awan putih di sana,
Menghias angkasa dengan ketulusannya,
Meski tak ada ucapan terima kasih,
Dia akan selalu membiaskan sinar kasih.

Suatu hari nanti,
Kau akan membenarkanku,
dan semua yang kau anggap kejam,
Adalah keindahan yang terpendam.

PAHLAWANKU



Aku berTerima Kasih Kepadamu.
Duhai pahlawan Negeriku...

Disaat eramu Begitu Menakutkan.
Dengan Tumpahan Darah tak BerKesudahan.
Dengan Linangan air mata yang menitik Pedih.
Penuh Perjuangan penuh Pengorbanan.


Kau acuhkan itu semua.
Kau hilangkan Ketakutan dijiwa raga.
kau tinggalkan Anak istri.
Hanya untuk membela Negeri ini.

Kau korbankan kehidupanmu.
Nyawa dalam diri tiadalah Lagi Berarti.
Karena kedaulatan Negeri adalah harga mati.


Aku BerTerima kasih Kepadamu.
Duhai pahlawan negeriku...

Karenamu kini kami merasakan Nafas Kebebasan
karenamu kini kami tidak perlu Berperang.
Karenamu kini kami bisa Hidup Damai dan Tenang.


Duhai pahlawan negeriku.
Kami bukanlah Saksi Mata Perjuanganmu.
Karenanya Kami tidak bisa Mendengar jeritan yang kau Teriakkan.
Karenanya Kami tidak bisa Merasakan Kepedihan yang kau Rintihkan.
Dan karenanya kami tidak bisa Membayangkan tetesan darah yang kau Cucurkan.


Begitu besar Perjuanganmu.
Begitu dalam Pengorbananmu.
Begitu hebat Kegigihanmu.
Tiada lain hanya untuk Negeri ini.


Duhai pahlawan Negeriku.
Maafkanlah kami Generasi saat ini.
Begitu Bodohnya dan Lalainya kami
hingga Negeri ini ditengah ambang kehancuran.


Disana Pemimpin yang penuh Kerakusan.
Lalu Bencana dan Malapetaka terus Bertebaran.
Dan Keadilan hanya sebuah kata Khayalan.
Karena materi selalu menjadi hal yang Dicari.

Duhai pahlawan negeriku.
Harapanmu adalah tiang semangat kami.
Meski negeri ini dipenuhi jiwa kerakusan.
Kami yakin masih tersimpan jiwa2 ketulusan
Sebagai modal awal membangun peradaban.

KERAPUHANMU



Ada Secercah bayangan kerapuhan.
Setitik noda kesedihan mendalam.
dan Seuntai kekesalan berkepanjangan.
Dari suatu hal yang terlintas dimataku.
Yang tengah kau sembunyikan semua.


Kuperhatikan semua itu duhai insan...
ketika tetesan air mata berlinang Berjatuhan.
Ketika angin tengah menertawakanmu.
Tidakkah ada perasaan malu ???
kau tunjukkan senyum keindahan.
kau tebarkan aura kekuatan.
Seakan tidak pernah terjadi semua.

Desisan angin yang begitu heran.
Tenggelam dalam temaram kelam.
Masih dalam keheranan tanpa jawaban.


kau palsukan semua keadaan.
Membuat mereka diam disudut keLuguan.
Apakah itu yang kau inginkan.???