ku pilihkan umpan yang terbaik.
ku kaitkan pada pengait yang kuat
ku lemparkan dengan tepat pada sasaran.
Tapi mengapa tak ada reaksi jua
sekian lama ku menunggu
agar umpan itu dapat menarik hatinya
berbagai cara ku lakukan agar umpan itu berhasil.
Teknik-teknik jitu slalu ku terapkan untuk menarik perhatiannya.
Sayangnya umpanku berlalu begitu saja
dihadapannya umpanku sungguh tak berharga
sebab jika dilihat saja hati tak enak
apalagi dicoba, begitu pikirnya
namun ia tak tahu wujud asli umpannya
sebuah ketulusan yang terselimuti.
Memang tak tampak, namun dapat terasa jika merasa
ia pun tak tahu makna asli umpannya
sebuah kesucian jiwa yang terselimuti
bersih dari noda-noda kemunafikan dan kesombongan.
Biarlah jika ia menolak umpan itu.
Tak akan ada kekecewaan padaku.
Akan tetap ku jaga umpan itu.
Hingga selalu utuh walau dimakan waktu
Tidak ada komentar :
Posting Komentar