Pisang dan durian.
ku lihat dua
wanita waktu itu dengan karakter yang berbeda, ku perumpamakan mereka seperti pisang dan durian.
Keduanya manis namun sangat berbeda
dia wanita pisang, dengan mudahnya ia dibuka dan dinikmati, tanpa perjuangan sedikitpun.
Dia wanita durian, sangatlah sulit untuk membukanya, Perlu perjuangan dan tantangan.
Wanita suci selalu membentengi dirinya dengan benteng yang kokoh, hingga tak akan ada yang mudah merobohkannya. Dialah wanita durian.
Namun wanita pisang bukan karna ia tak berharga, namun ia tak mengetahui betapa berharganya dirinya (wanita)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar