Tak ada yang istimewa, hanya berharap kau membaca...
Jika memang perlu
Kau boleh mempredikatkanku
dengan kata pecundang
Tapi kau mungkin juga harus
tau,
Inginku akan dirimu juga sudah
sangatlah meradang
Apabila
cinta harus diucap lewat kata
Maka
sementara biarlah aku kau anggap bisu
Maka
sementara biarlah aku seperti kota tanpa lampu
Yang
suatu saat akan menyala dan menerangi sampai disetiap sudut terkecil bagian
hatimu
Bukan aku tak berani
Dan aku juga bukanlah pemilik rasa bagai musim semi
Yang menumbuhkan harapan sementara lalu pergi dan sekejap mati
BUKAN sungguh BUKAN…
Apabila
suatu saat kau mulai ragu akan sebuah kebenaran
Maka
kuharap kau membaca ini dan cukup bagimu untuk dijadikan sebuah jawaban
Suara halusmu itu tak akan mampu diredam
Cahaya wajahmu tak akan mungkin padam
Dan ingatan tentangmu mustahil untuk dipendam
Tentangmu akan tetap tegak tak bergerak dalam hati ini yang
disamping malam juga cukup kelam
Untukku
Kau salah satu motivasi yang utama
Kutempatkan bayangmu pada ingatan yang juga pertama
Agar jika aku bangun, kau adalah alasanku untuk segera beranjak
Menaklukan dunia untuk kupersembahkan pada seorang wanita
Dirimu
Sebenarnya akupun lelah menahan diri
Walaupun hidup tak selalu tentang materi
Tapi cobalah untuk mengerti
Aku ingin sibuk sesibuk-sibuknya
Untuk sukses sesukses-suksesnya
Agar kau tau…
Aku bukan mereka yang hanya bermodalkan kata cinta semu
Agar aku mampu…
Membuatmu bahagia dan hatimu tak berani disentuh pilu
Dan pada saatnya nanti
Akan kupenuhi segala
janji
Memungut waktu untuk
diriku membangun prasasti
Disana akan kutulis
namamu bersama sebuah rasa yang sempat kuingkari
Jadi,
Kumohon, tetaplah menanti
Sebentar lagi
Cukup sebentar lagi...
Tidak ada komentar :
Posting Komentar