WELCOME IN MY BLOG...

Terima kasih anda telah bersedia mengunjungi blog pribadi saya...Sungguh kehormatan yang begitu besar buat saya... Semoga anda bisa memberikan koment-koment yang berarti buat saya. dan semoga kita bisa belajar bersama untuk memaknai kehidupan

Salam hangat

sandri/akang john

about me

Foto Saya
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
aku adalah seseorang yang sedang mencari jati diri, dan pembekalan hidup utk menghadap sang rabb...oleh karna itu, ku selalu belajar, dan terus belajar untuk memaknai hidup,mencoba menyelesaikan permasalahan2 yang ku temui dan sharing kepada orang lain kemudian berbagi kepada orang lain mengenai pengalamanku itu... semoga apa yang ku lakukan dapat bermanfaat bagi orang lain...amien

Minggu, 22 Januari 2012

SUGESTI SEORANG DOKTER KEPADA FARMASIS ( PART 1 )


SUGESTI SEORANG DOKTER KEPADA FARMASIS ( PART 1 )

Awal bulan maret 2010, ketika aq untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di apotik ini, bekerja sebagai seorang tenaga teknis kefarmasian/ TTK, aku yang masih terkesan lugu dan tak tahu apa-apa,membuatku melakukan apa saja yang diperintahkan oleh kaka yang bekerja di apotik, macam-macam hal yang tidak Q ketahui selama ini, seperti membungkus puyer, membuat salep, kapsul, membantu juru racik meracik resep racikan dan masih banyak lagi, selang 2 bulan, aq lumayan mengetahui kondisi apotik tempat q berada sekarang, banyak hal yang terselubung, namun dari situ aku menyadari, apa yang ada di teori saat dikampus, bertolak belakang 180 derajat dengan apa yang ada dilapangan. Walau aku menyadarinya namun aku bingung mengapa bisa jadi seperti ini???
Berbagai macam kejanggalan mulai bermunculan di otakku, saking penasarannya, q memberanikan diri untuk bertanya, namun jawaban yang dilontarkan padaQ terkesan simple dan tidak memuaskan,,, contohnya, “yah seperti inilah de, apa yang dilapangan sungguh berbeda dengan apa yang ada di teori”… sangat simple. Huft. Sehingga membuatku ragu-ragu dan bimbang untuk bertanya kembali,sebab ku takut kalau-kalau perkataanQ menyinggung pihak apotik… setelah ku pikir-pikir biarlah aku kerjakan saja apa yang diperintahkan mereka padaku.
Pada bulan kedua dan ketiga, banyak sekali pertanyaan yang ingin tanyakan, namun tetap Q simpan, nah pertanyaan yang sangat-sangat membuatQ sangaaat penasaran salah satunya, ketika obat yang tertera pada sebuah resep dokter tertentu…(sebut saja dalam hal ini dokter spesialis kulit dan kelamin, spKk)… harus dibuka/dilepaskan dari kemasannya dan dibiarkan telanjang saat diberikan kepada pasien. Kalau menurut logikaQ, ngemeng-ngemeng itu tujuannya apa coba??? Bukankah dengan adanya kemasan justru membuat obat tersebut jauh lebih aman dari pengaruh lingkungan, terjamin mutunya, dan tidak mudah rusak, dibandingkan dengan melepaskannya dari kemasannya, itu malah akan membuat obat kontak langsung dengan udara??? Nah pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang makin lama semakin mengganjal di hatiQ, bersarang dipikiranQ, dan mengaduk isi otakQ.
Hmmm,,, katanya dokter itu pinter, apa dia gak memikirkan hal ini yah… akhirnya lama kelamaan Q tanyakan kepada salah satu rekan kerjaku…Q jelaskan panjang lebar apa yang ku pahami selama ini, response yang diberikan oleh temanQ yah tetep saja, kurang memuaskan, “ yah ikutin sajalah, itu kan sugesti/perintah dokter pada kitasemua agar obanya dilepasin dari bungkus/kemasanya…” yah…wkwkwkwk... sebenarnya itu melencenga dari prosedur yang telah ada, coba pikir, obat capek-capek dibuat dari pabriknya, terus dilindungin agar terjamin mutunya dengan pengemasan yang baik, eh gak taunya sampe diapotik ketika mau diserahkan kepada pasien dalam keadaan telanjang….. huft akhirnya persepsiQ terhadap si dokter negative. ‘Ni dokter gak bener…” diotakQ hanya tersirat 3 huruf yaitu WHY !!!!!!!!!!!!
Lama kelamaan hal itupun terlupa olehQ, namun anehnya ternyata temenQ justru yang penasaran dengan hal itu , sesuatu yang selama telah dilakukan secara rutin namun tak tahu maksudnya. Akhirnya temenQ ini mencoba menanyakan pertanyaan serupa kepada asisten dokter spesialis tersebut, siapa tahu saja si asisten tahu alasannya, harapnya. Namun sayang asisten dokter spesialis tersebut bukanlah seseorang yang berkecinampung di dunia kesehatan, sehingga ia menjawab…” tidak tahu,mengapa dokter menyuruh seperti itu” haduh pertanyaan itu masih belum terungkap.
Namun tanpa disadari ternyata pada suatu hari sang asisten berinisiatif  untuk bertanya langsung kepada dokter yang bersangkutan mengenai pertanyaan dari orang apotik. Melihat kondisi seperti itu akhirnya sang dokter terjun langsung kelapangan, memberikan penjelasan kepada orang apotik. Jadi ketika sang dokter telah selesai praktek di apotik, ia menyempatkan diri untuk mampir sebentar ke apotik, menjelaskan apa yang ia sugestikan selama ini.
Terjadi percakapan antara AA dan dokter: ( kurang lebih seperti ini )
dr : mana AA- nya ???
AA : saya dok.
dr :  obat-obat yang saya resepkan itu harus dibukain yah dari bungkusnya
AA : oh iya dok.
driya soalnya obat saya yang saya gunakan itu dalam masa terapi tertentu, dalam keadaan pasien yang tertentu pula, tujuannya agar ketika pasien telah menghabiskan obatnya ia  tidak akan membeli obat itu lagi, kecuali kembali kepada saya, dikarenakan ia tidak tahu nama obatnya
AA : hhhmmmm????
dr : jadi saya bisa memantau obat yang telah dipakai pasien saya berdasarkan medical record
AA : oh begitu yah dok...
dr : iya,soalnya kan bat yang saya kasih itu sesuai kebutuhanya pada saat itu , dan obat itu gak bisa dipake dalam kondisi yang berbeda, ( jadi terkadang oran kalo mengalami gejala yang serupa, mereka brusaha untuk membeli obat yang kemarin direkomendasikan dokter dari resepnya tanpa harus kedokternya lagi,,mungkin alasannya malas, atau biar lebih efektif dari segi biaya,,,padahal terkadang terapi yang diterapkannya gak sesuai, dalam arti kondisi yang kemarin bisa saja berbeda dengan kondisi yang sekarang.


Bisa ditarik Kesimpulan :
selama ini persepsiQ salah kepada sang dokter,,, justru ia ingin membantu pasien, bukan justru ingin mencari keuntungan, dar hal itu pertanyaan terjawabkan
( to be continue)




Tidak ada komentar :

Posting Komentar