WELCOME IN MY BLOG...

Terima kasih anda telah bersedia mengunjungi blog pribadi saya...Sungguh kehormatan yang begitu besar buat saya... Semoga anda bisa memberikan koment-koment yang berarti buat saya. dan semoga kita bisa belajar bersama untuk memaknai kehidupan

Salam hangat

sandri/akang john

about me

Foto Saya
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
aku adalah seseorang yang sedang mencari jati diri, dan pembekalan hidup utk menghadap sang rabb...oleh karna itu, ku selalu belajar, dan terus belajar untuk memaknai hidup,mencoba menyelesaikan permasalahan2 yang ku temui dan sharing kepada orang lain kemudian berbagi kepada orang lain mengenai pengalamanku itu... semoga apa yang ku lakukan dapat bermanfaat bagi orang lain...amien

Rabu, 12 September 2012

LELAH Aku


Lelah kakiq berpijak,
letih tanganq menggenggam
namun tak kunjung jua beranjak
dari masalah mencekam
energi itu hampir habis
diserap oleh kengerian alam.
Harapan tinggal segenggam
tuk memacu maju kedepan
serdadu berbaris rapi didepan
mengambil inca-inca siap menghadang
Jika ku tak siap melawan
nyawa pun habis tinggalah nisan

Bibir tersenyum namun Hati Menangis


Bibir tersenyum namun Hati Menangis

Alkisah pada suatu zaman, di negeri arab hiduplah seorang pemuda sholeh bernama taufiqurrahman. Taufiq ini adalah orang alim yang hidup dalam lingkup keluarga yang serba berkecukupan, aklaq taufiq ini sangatlah baik dan terpuji, ia termasuk golongan orang-orang yang alim. Pada usia 17 tahun taufiq telah menjadi ulama di lingkungan masyarakat arab, padahal usianya, masih terhitung muda, namun ia selalu mendalami ilmu agama diusia remajanya.
Singkat cerita disaat taufiq selesai menunaikan ibadah sholat dzuhur dan selesai mendidik anak-anak pengajian, ia berniat pulang kerumah. Untuk pulang kerumah taufiQ harus melewati padang sahara yang gersang dan panas, namun itu sudah menjadi kebiasaan dari taufiq sehingga tiada sedikitpun ia mengeluh pada keadaan itu. Dengan tasbih ditangannya ia berdzikir tiada henti sambil berjalan.
Suatu ketika dipertengahan jalan didengarnya suara salam oleh taufiQ “asalamualaikum Wr.wb”. Dengan cepat taufiQ membalas salam itu “waalaikumussalam Wr.wb”. Taufiq terkejut dan melihat disekitarnya namun tak dijumpainya siapa-siapa. allahu akbar batu kah itu yang bersalam? ujar taufiQ menyangka.
Lalu taufiQ melanjutkan perjalanan pulangnya.
beberapa saat kemudian terdengar lagi suara salam  Assalamualaikum Wr.wb” taufiQ lalu menjawab “ waalaikumusalam Wr.wb
“allahu akbar” mungkinkah tuhan yang bersalawat seperti ini? ujar taufiQ menyangka. TaufiQ lalu duduk memikirkan sejenak hal tersebut, lalu terdengar lagi suara salam yang lebih halus “Assalamualaikum Wr.wb” dan terdengar tak jauh dari tempat duduk taufiQ.
taufiQ lalu membalas salam tersebut  waalaikumusalam Wr.wb” sambil mendekati sumber suara tersebut yang berada dibalik sebuah batu besar. Ketika taufiQ mendekati batu tersebut dilihatnya lima jari yang menempel pada batu tersebut. lalu ketika didekatinya dilihatnya oleh taufiQ sesosok wanita tanpa pakaian sehelai benang pun ditubuhnya,
setelah melihat tanda-tanda wanita tanpa pakaian tersebut, sempat oleh taufiq terlepas dari pandangan matanya  allahu akbar taufiQ beristighfar “ astaghfirullahal adzhim” taufiq langsung berlari meninggalkan wanita itu dan pulang kerumah  sesampainya dirumah. Taufiq mengetuk pintu rumahnya dan dengan nada dan ritme yang begitu tergesa-gesa taufiq mengucapkan salam “assalamualaikumu alaikum” berkali kali sambil mengetuk pintu rumahnya.Turunlah ibu taufiq dan membukakan pintu rumah dan mengucapkan “wassalamualaikum
Dengan segera taufiq bertanya wahai ibuku apakah ada pakaian wanita yang masih layak ???
ibu taufiq kembali bertanya. Untuk apa anakku taufiQ?
Untuk seorang wanita tanpa pakaian yang ku temui di gurun, sungguh kasihan sekali bu, dan ku berniat untuk memberinya sebuah pakaian.
tunggu sebentar anakku.
lalu ibunya mencari pakaian yang terbaik untuk ia sedekahkan dan tentunya masih layak pakai.
Wahai anakku perlukah aku mengantarkan baju ini pada wanita itu?
Tidak perlu bu ini adalah tanggung jawabku, ujar taufiQ
lalu ibu taufiq memberikan baju itu kepada taufiq. Bergegaslah taufiq ke padang pasir sahara untuk menemui gadis itu ketika sesampainya disana, dilemparkanya pakaian itu kepada wanita tersebut.
Seraya taufiq berkata; mohon maaf pakaian ini aku lemparkan kepadamu.pakailah pakaian ini.
Lalu taufiq menunggu dari kejauhan sambil berdzikir tiada henti hingga beberapa menit kemudian, wanita tersebut terlihat dari kejauhan menuju arah taufiq, berjalan langkah demi langkah, perlahan lahan menuju tempat taufiq duduk. Wanita tersebut yang telah memakai baju pemberian taufiq terlihat sangat cantik. taufiq pun bergemetar sekujur tubuhnya jantungnya mulai berdetak kencang, keringat bercucuran deras. maklum taufiq adalah laki-laki yang sangat jarang bertemu bahkan didekati oleh wanita. Taufiq adalah tipe lelaki yang menganggap bahwa wanita adalah racun dunia, walaupun tak semuanya. Sehingga ketika wanita itu sampai pada tempat duduk taufiq. Taufiq kacau tak dapat berkata-kata apapun.
Kemudian wanita tersebut memulai pembicaraan dengan mengucapkan salam, “asslaamualaikum Wr.wb
Taufiq menghela nafas sebentar kemudian mengucapakan “walaikum salam wr.wb
Wanita tersebut kemudian berkata. “Terima kasih atas pemberian anda ini, tidak bisa ku balas semua ini dengan apapun kecuali allah, semoga hidupmu penuh dengan berkah”. (Sambil menangis karena terharu oleh sikap taufiQ.)
Lalu taufiQ menjawab, “ berterima kasih kepada allah aku hanyalah perantara saja”
Lalu taufiq bertanya. “Kiranya saya boleh tahu, siapa namamu?
“Aku siti julaiha”, ujar wanita itu.
“julaiha Perkenalkan aku taufiQurahman” ujar taufiQ
Lalu taufiQ kembali bertanya; “ siti julaiha maafkan seandainya aku ingin tahu kehidupanmu, aku ingin tahu wahai siti julaiha anda ini dari mana dan ingin kemana ?”  
Siti julaiha tersebut langsung mengalirkan air mata dengan derasnya.
“Maafkan aku, aku tidak tahu siapa ayah dan ibuku”
“Jadi”
“Begitulah hidupku tidak lebih dari sebuah sampah yang terombang ambing di tengah lautan, dimana topan membawa disitulah aku berada”
 “Kira engkau sudi kau dapat tinggal bersamaku, orang tuaku pasti akan sangat senang sebab tiada ada lagi dirumah Cuma aku semata bersama ibu dan ayahku.” Ujar taufiQ
“Tapi apakah mungkin?”
“Tentu saja, orang tuaku sudah sangat tua sekali dan sangat renta. Tentu ia akan sangat senang menerima kehadiramu, di rumah kami.”
Siti julaiha histeris. “Terima kasih tuan akhirnya tuhan memberikan penolong bagiku, tanpa bantua anda, entah jadi seperti apa nasibku kini.”
Taufiq berkata, “berterima kasihlah pada tuhan.”
Lalu siti julaiha ikut ketempat tinggal taufiq. Taufiq berjalan diikuti dengan siti julaiha yang mengekor dibelakang. Sesampainya dirumah taufiq dan siti julaiha berdiri di depan pintu, seraya bersama-sama mengucapkan salam “assalamualakium Wr.wb
waalaikum salam Wr.wb” disambut oleh kedua orang tua taufiq.
Taufiq langsung mencium tangan orang tuanya. ibunya terheran heran melihat wanita yang dbawa taufiq.
Lalu ibu taufiQ bertanya. “Wahai anakku apakah ini wanita yang kau ceritakan tadi.”
“Benar sekali ibu, dia telah ku berikan pakaian yang kau berikan tadi dan akupun berniat kiranya diperbolehkan ia untuk tinggal bersama kita.” Ujar taufiQ
“Oh tentu boleh, sungguh aku tak keberatan anakku. Justru aku sangat senang anakku dengan kehadirannya dirumah ini maka rumah ini tidak akan kesepian lagi.”
Kedua orang tua taufiq terutama ibu taufiq sangat menginginkan kehadiran seorang perempuan dirumah mereka. Dan dengan kehadiran siti julaiha ibu taufiq merasa seperti mempunyai anak perempuan.
taufiq adalah anak semata wayang dalam keluarga yang berkecukupan, ibu dan bapak taufiq mendidik taufiq untuk menjadi anak yang sholeh.
Siti julaiha adalah perempuan yang sangatlah rajin. dirumah keluarga taufiq yang besar ia selalu bekerja tanpa harus disuruh, menyapu,mencuci, memasak, menjemur pakaian dan lain-lain tanpa disuruh oleh ibu taufiq. Sehingga perbuatan siti julaiha sangat disukai keluarga taufiq, tak ubahnya siti julaiha sudah dianggap keluarga sendiri oleh kedua orang tua taufiq.
Siti julaiha pun mengalami perubahan yang sangat drastis dalam hidupnya. wajar saja hidup dikeluarga taufiq yang serba berkecukupan membuatnya hidup jauh lebih teratur daripada sebelumnya. makannya siti julaiha, diberikan makanan yang bergizi, tidurnya siti julaiha teratur, pakaian siti julaiha diberikan pakaian yang sangat pantas, bahkan tinggal dikeluarga taufiq pun siti julaiha selalu diberi jajan/upah, sehingga hidup siti julaiha menjadi lebih baik, dan parasnya pun sangat cantik, dengan lekukan tubuh yang menonjol daripada sebelumnya. Ini semua karena siti jaiha terkumpul dan tinggal di tempat orang yang serba berkecukupan.
Beberapa bulan pun berlalu, hingga 6 bulan siti julaiha tinggal di rumah keluarga taufiQ, ternyata selama itu juga siti julaiha tak bertemu lagi dengan taufiQ meski masih dalam satu atap rumah bersama dengan taufiq dan keluarganya, selama itu pula siti julaiha tak bertemu dan bercakap dgn taufiq. Mereka selalu terpisah, disaat makanan dihidangkan oleh siti julaiha, taufiq turun namun siti julaha didapur membereskan alat masak dapur. Ketika taufiq selesai makan dan naik ke lantai 2, barulah siti julaiha membersihkan makan-makan dan mencuci piring. Dan hal ini terus berlanjut berlanjut hingga pada akhirnya, pada hari jumat siti julaiha mengantarkan makanan ke kamar taufiq dilantai atas, terkejutlah taufiq melihat wanita nan berparas cantik, ia terheran-heran dan bingung, mengapa orang tuanya tak memberitahunya jika ada pelayan baru dirumahnya, ia kecewa dengan sikap orang tuanya. Lalu Makanan tersebut tak disentuh secuilpun oleh taufiq,
siang hari siti julaiha mengantarkan lagi makaan siang ke kamar taufiq, namun ia mendapati makan sebelumnya tak dimakan bahkan tak disentuh sama sekali oleh taufiq. Sore hari diantarnya lagi makan kekamar taufiq, dan hasilnya sama makana pagi dan siang tak dimakan bahkan tak disentuh oleh taufiq, siti julaiha pun lalu meneteskan air mata. Turun ia dari lantai atas  dengan perasaan sedih dan kecewa, dan hal itu tak sengaja dilihat oleh ibu taufiQ. Iapun lalu mengadukan hal tersebut kepada ibu taufiQ.
“Bu jika terus begini lebih baik aku keluar saja dari rumah ini,” ujar siti julaiha
“wahai siti anakku, kiranya ada masalah apa, apakah ada kesalahan dari kami terhadapmu???” ujar ibu taufiQ
“tidak bu aku hanya ingin keluar dari rumah ini,” ( sambil menangis).
“baiklah siti julaiha aku akan menuruti kemauanmu, namun kiranya kau jelaskan dulu titik perkaranya apa??”
“Aku takut bu, taufiq sudah tidak mengharapkan kehadiranku dirumah ini”
“bagaiman mungkin, taufiq anak kami tidaklah seperti itu, ia yang membawamu kerumah ini bagaimana mungkin ia tak mengharapkanmu tinggal disini lagi”
“Jika ibu tak percaya, ibu lihat sja, makanan yang ku antar kekamar taufiq, dari makanan pagi, siang dan sore tak dimakan sama sekali oleh taufiq. Jangankan dimakan disentuh saja tidak.”
“Tunggu engkau disini siti julaiha aku akan menemui taufiq, ingin tahu mengapa ia berbuat demikian.”
( Ibu taufiq lalu menuju kamar taufiq dilantai atas. )
Diketuknya pintu kamar taufiq.“ Assalamualaikum.”
“Waalaikumusalam.” Ujar taufiQ.
Dilihatnya taufiq sedang berada di ranjangnya.
“Wahai anakku, engkau ada masalah apa hingga kau berbuat demikian.”
Taufiq terus diam
“mengapa makanan yang dihidangkan untukmu tak kau makan bahkan tak kau sentuh.”
“Wahai taufiq anakku, aku adalah ibumu, kau telah ku besarkan mulai dari engkau masih kecil hingga kau tumbuh dewasa seperti sekarang ini, kami mendidikmu untuk menjadi orang yang berguna bagi agama dan orang tua. Kelak kau jualah yang akan meneruskan usaha keluarga kita, jika kami orang tuamu sudah tak sanggup lagi untuk bekerja dan mencari nafkah untuk keluarga ini.”
Taufiq terus diam
wahai anakku bicaralah, apakah kami orang tuamu ada berbuat salah terhadapmu selama ini.
Lalu taufiq mulai berbicara.
“Wahai ibuku, maafkan aku sebelumnya, aku hanya kecewa kepadamu, karena selama ini engaku tak jujur padaku.”
“Tak jujur,,, apa maksudmu anakku”
“mengapa kalian memperkerjakan pembantu baru yang cantik, tanpa memberitahuku terlebih dahulu.”
Ibu tahukan aku seperti apa jika bersama perempuan???
Astagfirullahhaladzim
Taufiq heran
“Taufiq anakku tidak kau kau kenal siapa pembantu cantik itu???
“Tidak ibuku”
“dialah yang 6 bulan lalu kau bawa kerumah ini masa kau tak ingat ?”
astagfirulahaladzim” dia siti julaiha bu,???
“Iya”
subhanallah sungguh cantik bu, tak pernah ku temukan wanita cantik seperti itu sebelumx”
Ibu taufiQ mulai lega.
“wahai ibuku, maukah engkau menguruskan aku dengannya”
Astagfirulahal adzim taufiq anakku, mengapa kau bertanya seperti itu, jika kau ingin dengannya, apakah ada alasan untuk siti julaiha menolaknya, Sedangkan kita tahu sendiri, siti julaiha tinggal bersama kita, makan, tidur dirumah kita, lantas apakah ada alasan untuknya menolak keinginan kita itu???”
“Wahai ibuku janganlah terlalu yakin dulu lebih baik tanyakan saja kepada siti agar jauh lebih pasti bu”
“Baiklah anakku kau tunggu disini”
ibunya lalu turun dan ingin menjumpai siti, namun tiada disangka siti julaiha sudah berkemas kemas utk pergi meninggalkn rumah, ketika sesampainya didepan pintu untuk keluar. Ibu taufiq memanggil,
“wahai siti ingin kemana kau??”
“Aku ingin pergi dari rumah ini bu, ku rasa tiada gunanya lagi ku tinggal disini, percuma ku tinggal disini penuh dengan kenikmatan dan kenyamanan namun hatiku sakit.”
Astagfirulahal adzim ini semua salah paham anakku,taufiq tidak seperti yang kau bayangkan. Justru dengan kepergian mu dari rumah ini maka akan menimbulkan bencana bagi keluarga ini.”
“Maksud ibu.”
“Taufiq salah paham terhadapmu. Ia tak ingat bahwa kau siti julaha yang ia bawa 6 bulan yang lalu.”
Siti julaiha terdiam
“wahai siti anakku. Begini saja aku ada tawaran baik untukmu jika kau mau, kau tak lagi menjadi sebagai pembantu rumah ini namun mnjadi anak bagi kami”
“maksud ibu.”
“Kau menjadi istri daripada taufiq anakku”
“Benarkah itu bu.??”
Jika kau tak percya kau dapat menemui taufiq.””
Lalu mereka ingin dipertemukan oleh ibu taufiq. Namun sebelumnya taufiq meminta pada ibunya agar siti julaiha ditahan dulu untuk menemuinya.
“Wahai ibuku sebelum ku bertemu dengan siti, Q ingin membuat dinding pertemuan. Yang memisahkan antra kami berdua.”
“Baiklah anakQ”
Lalu dibuatlah dinding pertemuan oleh taufiq dari sehelai kain. Hingga mereka bertemu pada sebuah dinding pertemuan. lama mereka terdiam, tanpa suara, ternyata baik siti maupun taufiq masih malu, sebab mereka berdua sangat jarang bertemu apalagi bercakap pada lain jenisnya. Hingga mereka saling malu utk berbicara. Namun akhirnya keheningan itu dipecahkan oleh suara taufiq.
“wahai julaiha sebelum bicara engkau dengar ucapanku terkadang mata salah melihat, terkadang telinga salah mendengar, kadang mulut pun telah bicara, tangan salah melambai, kakipun bisa salah melangkah, apalagi hati kita hanyalah berencana, tuhanlah yang mengatur segalanya, ku jujur siti julaiha, ku sayang dan cinta padamu.”
“waha taufiQ Engkau mencintai aku karena apa kira-kira??? ujar siti. Apakah karna kecantikan, jika karna kecantikan, maka ia akan sirna pada waktunya”
“Kucintai kau utk selama-lamanya, sampai kapan pun kau akan jadi istriku. Ku punya istri satu untuk selama-lamanya.”
Siti julaiha pun terdiam, seakan puas dengan jawanban taufiQ. Dan pembicaraan mereka pun selesai.
malam ketika siti julaiha tidur pada ranjangnya ia mimpi bertemu dengan temannya sesama pengemis dahulu. Siti julaiha adalah dulunya seorang pengemis, lama ia menjadi pengemis bersama dengan temannya sesama pengemis , dimana ia pernah bergaul pada kaum pengemis lainya, Terutama kaum laki-laki.
Dialah rahmat hidayat, Teman seperjuangannya dulu sesama pengemis. Karena selalu bersama rahmat, akhirx mereka pernah mengucapkan janji setia diantra kedua-duanya untuk selalu bersama selamanya. Sumpah setia akan dituntut dihadapan allah di akhir kelak.
ia pun bermimpi bertemu rahmat. dan rahmat memanggilnya.
“Wahai julaiha janganlah kau hanya memikirkan dunia saja, ingatlah akhirat, kau sumpah setia jadi istriQ dan aku sumpah setia untuk siap menjadikanmu istriku. julaiha tunggulah kehadiranku dalam pernikahan”
Lalu sekejap siti julaiha terkejut dan bangun dari tidurnya.
astagfirullahal adzim” menangis siti mengingat janjinya dulu kepada rahmat.
To be continue…

UMPAN ku


ku pilihkan umpan yang terbaik.
ku kaitkan pada pengait yang kuat
ku lemparkan dengan tepat pada sasaran.
Tapi mengapa tak ada reaksi jua
sekian lama ku menunggu
agar umpan itu dapat menarik hatinya
berbagai cara ku lakukan agar umpan itu berhasil.
Teknik-teknik jitu slalu ku terapkan untuk menarik perhatiannya.
Sayangnya umpanku berlalu begitu saja
dihadapannya umpanku sungguh tak berharga
sebab jika dilihat saja hati tak enak
apalagi dicoba, begitu pikirnya
namun ia tak tahu wujud asli umpannya
sebuah ketulusan yang terselimuti.
Memang tak tampak, namun dapat terasa jika merasa
ia pun tak tahu makna asli umpannya
sebuah kesucian jiwa yang terselimuti
bersih dari noda-noda kemunafikan dan kesombongan.
Biarlah jika ia menolak umpan itu.
Tak akan ada kekecewaan padaku.
Akan tetap ku jaga umpan itu.
Hingga selalu utuh walau dimakan waktu

LIHAT aku


Lihatlah aku walau tak lama
Senyumlah padaku meski itu palsu
Tertawalah untukku meski kau benci

BIarlah kau begitu padaku
Sebab ku tak mungkin bersamamu
Kita ibarat langit dan bumi
Takkan mudah untuk bersatu
Meski bersama menunggu waktu