SUGESTI SEORANG DOKTER KEPADA FARMASIS ( PART 2)
dalam dunia kefarmasian, banyak sekali hal-hal yang menurut saya aneh/ tidak sejalan dengan pemikiran dari para tenaga kesehatan,terutama dokter dan seorang farmasis
saya sebagai seorang tenaga teknis farmasi yang bertugas menjalankan tugas kefarmasian setiap harinya, selalu menemukan hal-hal yang bertentangan dengan pemikiran saya, terutama dalam hal ini ketika menemukan resep yang berisi komponen-komponen obat, namun dari segi terapi tidak rasional, apa yang saya pikirkan tentunya saya tanyakan juga kepada rekan-rekan saya yang lain, namun mereka justru tidak mau menanggapi serius, menurut mereka apa yang ditulis oleh dokter itu adalah sebuah rekomendasi untuk dikerjakan oleh orang apotik, jika tidak rasional/justru merugikan pasien, itu dokter yang bertanggung jawab sepenuhnya. begitupula soal keamanan dengan pasien, itu dokter juga yang bertanggung jawab. yang terpenting menurut mereka apotik mendapatkan keuntungan dengan omset yang diterimanya…( terkadang Q berpikir mereka memang ahli dalam berdagang,otak bisnisnya kuat, namun hati nurani gak ada )…perlu diingat yang namanya obat, itu gak bisa ditolerir, berhubungan dengan nyawa orang, pabila salah-salah kasih.
menurutku farmasi adalah sebuah pekerjaan profesi yang mulia dan bisa berbuah surga bagi para pelakunya( orang-orang farmasi) apabila mereka menjalankannya sesuai dengan tugas-tugasnya dan ikhlas lahir-batin.
huft, namun terkadang aku bekerja dengan caraku sendiri, bekerja berdasarkan suara hatiku, dan jalan pikiranku. walau disekitarku banyak yang menyimpang, q berusaha supaya q tetap pada pendirianku.
walaupun begitu masalah ketidakrasionalan obat pada resep itu menjadi tanda Tanya yang akan mengerubungi pikiranQ…whyyyyy
entah aku yang terlalu picik dalam berpikir atau seorang dokter yang mungkin kurang paham mengenai efek farmakologis obat.
okey,,,langsung kecontoh persoalan saja
a. resep pertama
sebuah resep dari dokter. X
resep ini berupa racikan yang dibuat puyer terlebih dahulu kemudian dilanjutkan menjadi sediaan kapsul. racikan ini terdiri dari beberapa obat,
R/ digest…….sekian gram
dometic…. sekian gram
mf pulv dain caps dtd no xx
3ddl
menurut perintah itu obat dometic dan digest diracik menjadi satu kemudian dibuat kapsul??? seperti yang telah kita ketahui, digest itu merupakan kapsul yang berisi granul-granul kecil, yang untuk formulasinya saja sangat sulit,rumit dan membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatannya, sehingga jika dipikir, kenapa harus dihancurkan??? capek-capek dari pabrik dibuat susah-susah, sampai diapotik diracik dan dihancurkan,,,
menurut Q, kenapa gak dijadikan obat tunggal saja pak dokter,,, kenapa harus diracik dengan obat lain,
menurut Q, kenapa gak dijadikan obat tunggal saja pak dokter,,, kenapa harus diracik dengan obat lain,
yah mau gimana lagi, yang aku prioritaskan adalah kejujuran, oleh karena, prsedur apotik telah dijalankan yaitu telah dihargai oleh kasir apotik, dan diperintahkan seperti itu, maka caraku yang efektif ku lakukan. pertama-tama dometic nya aku blender hingga menjadi sebuah puyer, lalu ku masukkan kedalam alat untuk mengapsul yang telah dimasukkan kapsul kosong didalamnya, jadi setelah puyer ditumpahkan pada kapsul kosong tersebut dan sama rata semuanya, lalu obat digest yang sesuai jumlah diresep aq buka kapsulnya, kemudian aq keluarkan granul-granul kecil didalamnya, lalu aku bagi kedalam kapsul tadi secara merata, sehingga bisa dikatakan obat dometic dibawah, granul-granul kecil obat digest diatasnya, tanpa menghancurkan granul-granul tersebut, dengan harapan agar obat tetap memberikan efek yang maksimal. daripada jika obat tadi digabung menjadi satu, maka menurut logikaQ dosisnya tentu tidak rata.
b. resep kedua.
sebuah resep yang sangat-sangat kontra dengan pemikiranQ, namun aku bingung harus aku apakan obat pada resep ini. obat ini tidak bisa diperbuat seperti resep sebelumnya.
sediaannya sama kapsul namun komposisnya itu mengandung obat yang secara farmakologis sulit untuk bergabung dengan obat lain, pertanyaannya mengapa obat ini harus digabung dengan obat lain???
R/ salbron………sekian gram
sanmol……...sekian gram
mucopect…..sekian gram
dulcolax……..sekian gram
dll..
mf pulv dain caps no XX
3dd1
yang menjadi kontra dengan jalan pemikiranku yaitu, mengapa obat dulcolax yang berfungsi sebagai laksatif (pencahar) , harus diracik dengan dengan obat tersebut, apa sih tujuannya??? mengapa obat dulcolax nya gak disendirikan??? bukankah secara logika jika obat dulcolax diracik dengan obat lain justru ia akan mencahar obat lain tersebut,,,so percuma donk ??? yak gak sih!!!
yups…untuk permasalahan ini temanQ juga sejalan denganku, ia pun tidak setuju, hingga ditelpon lah apotik tempat dimana si dokter praktek, tapi jawaban belum ketemu karena orang apotik tersebut, penjelasannya sangat kurang jelas dan sulit dimengerti…ia hanya berkata kalau mereka, yah diracikan saja sebab dokter punya alasan kemaren,,, tapi mereka lupa alasannya…wkwkkwkwwkwkwk
yah akhirnya kita mengikuti hal itu, meracik semua obat dalam resep tersebut, menjadi Satu, tanpa mengetahui apa maksud sebenarnya dari hal itu,,,,
persahabatan yang terhentikan oleh waktu
Tidak ada komentar :
Posting Komentar