KESALAHAN DALAM PELAYANAN
KEFARMASIAN PART 3
“ saya langganan disini ,tiap kali saya beli, obatnya selalu ada”
“ ia pak,tapi untuk kali ini obatnya kebetulan habis”
“makanya dipesan, jangan sampai habis obanya, saya kecewa dengan system pelayanan di apotik ini, kurang memuaskan…………….bla bla bla
Padahal saya mau beli banyak ( sambil menunjukkan resep asli 2 lembar obt MST @ 30 biji ) “
Apaaaaaaaaaaaa,,,,,,,ternyata pasien tersebut mempunyai resep aslinya, namun karena terlanjur malu dan terlanjur pula berkata bahwa obatnya habis,,,kami hanya dapat mengatakan
“maaf pak obatnya habis @@@@@wkwkwkwk”
Sayang sekali padahal kalau pasien menebus resepnya semua yaitu 2 resep@ 30 biji= 60 biji total biayanya mencapai 1 juta lebih…
Evaluasi:
BELAJARLAH UNTUK BERSIKAP JUJUR, JUJUR DALAM BEKERJA, TIDAK MEMANDANG SIAPA ORANGX DALAM KONDISI APAPUN , DAN TIDAK MENGHARAPKAN KEUNTUNGAN SAJA,SEBAB SEORANG YANG PROFESIONAL, HATINYA PUN HARUS PROFESIONAL.
Diapotik
tempatku bekerja, tiap pekerjaan telah dibagi rata, ada yang mengurusin barang
luar/ hv/obat bebas, adapula yang mengurusin obat dalam/obat keras serta
adajuga yang mengurusin obat narkotik psikotropik.
Dan
kali ini saya akan bercerita mengenai teman saya yang dalam cerita ini sebut
saja namax edi. Edi adalah seorang AA( asisten apoteker ) narkotik dan
psikotropik,,, posisiku diapotik itu hanyalah seorang partimer, sehingga
wewenangku tidak lain dan tidak bukan lulusan smf/ sekolah menengah farmasi.
Sebenarnya ia masih sangat muda dariku, meski begitu, apoteker pengelola apotik
tempat ku bekerja memberikan kepercayaan kepadanya untuk mengurusin obat hanya
membantu pekerjaan kefarmasian.
Hmmmm..si
edi,temenku ini tipe orang yang gugupan,cepat takut,tak pandai berdebat, dan
cepat gelisah apabila terimpa suatu masalah kecil…
Kejadian
bermula pada saat lagi asyik asyikx berbincang-bincang bersama temen-temen,
bensenda gurau,dan lain-lain. Datanglah seorang pasien dari tampilannya ia
seperti keturunan orang belanda, dengan bahasa Indonesia yang agak semrawut dan
kurang fasih dalam mengucapkanx. Pasien itu berniat untuk membeli obat
MST, dimana obat itu tergolong obat psikotropik dan harus dibeli dengan resep
dokter, ketika itu mengungkapkan maksudx untuk menebus obat, salah satu
karyawan apotik sebut saja ani,. Ani berkata “ anda membawa resep
pak ???” kemudian pasien itu memberikan salinan resep dari apotik
lain, temen saya yang bernama edi melihat obat di lemari psikotropik,,hmm
sebenarnya stok obat MST masih banyak namun karna ia agak malas-malasan
melayani pasien tersebut, karena diperlukan waktu untuk memberikan informasi
kepada si pasien tadi bahwa obat tersebut tidak dapat dibeli hanya dengan
salinan resep, sebab diperlukan resep asli apabila ingin menebus obat tersebut.
Selain itu edi pula berpikir, belum lagi apabila pasien itu tidak terima karna
obat obat yang apabila ada tapi tidak diberikan,,, akhirnya ia berinisiatif
mengatakan “ maaf pak obat MST nya habis” dan memang benar pasien tidak terima
dan terjadi perdebatan
“ mengapa obatnya bisa habis” sambil marah dgn logat belandanya.
“ hmmm,,kosong
distributor pak”“ mengapa obatnya bisa habis” sambil marah dgn logat belandanya.
“ saya langganan disini ,tiap kali saya beli, obatnya selalu ada”
“ ia pak,tapi untuk kali ini obatnya kebetulan habis”
“makanya dipesan, jangan sampai habis obanya, saya kecewa dengan system pelayanan di apotik ini, kurang memuaskan…………….bla bla bla
Padahal saya mau beli banyak ( sambil menunjukkan resep asli 2 lembar obt MST @ 30 biji ) “
Apaaaaaaaaaaaa,,,,,,,ternyata pasien tersebut mempunyai resep aslinya, namun karena terlanjur malu dan terlanjur pula berkata bahwa obatnya habis,,,kami hanya dapat mengatakan
“maaf pak obatnya habis @@@@@wkwkwkwk”
Sayang sekali padahal kalau pasien menebus resepnya semua yaitu 2 resep@ 30 biji= 60 biji total biayanya mencapai 1 juta lebih…
Evaluasi:
BELAJARLAH UNTUK BERSIKAP JUJUR, JUJUR DALAM BEKERJA, TIDAK MEMANDANG SIAPA ORANGX DALAM KONDISI APAPUN , DAN TIDAK MENGHARAPKAN KEUNTUNGAN SAJA,SEBAB SEORANG YANG PROFESIONAL, HATINYA PUN HARUS PROFESIONAL.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar